Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Isu Rumah Ahok Bakal Diserbu, Ini Respons Ketiga Anaknya

Kompas.com - 18/12/2014, 12:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, berbagai sikap dan kebijakan yang diambilnya berdampak terhadap keluarganya, termasuk terkait kebijakan penertiban permukiman liar di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menuturkan, ketika kawasan Waduk Pluit mulai ditertibkan, muncul isu kediaman pribadinya di Pluit akan diserbu sekitar 1.000 orang. Ahok mengatakan, ketika itu, ia memutuskan untuk menyampaikan isu itu kepada ketiga buah hatinya.

"Pertama, saya bilang ke anak saya yang paling besar (Nicholas), saat itu dia masih 15 tahun. Saya bilang ke dia, 'Malam ini, mungkin kita akan diserbu'," tutur Ahok pada acara diskusi SMA Santa Laurencius, di Balai Agung, Balaikota, Kamis (18/12/2014).

Bagaimana respons Nicholas mendengar itu?

"Oke, kita fight sampai mati, titik akhir," kata Ahok menirukan Nicholas.

Ahok begitu senang dengan keberanian putra sulungnya. Ahok pun meminta Nicholas untuk mempersiapkan semua senjata yang mereka miliki, seperti airsoft gun, pisau komando, maupun beling.

Respons berbeda diungkapkan oleh putri semata wayangnya, Nathania. Menurut Ahok, Nathania beserta sang ibu atau istri Basuki, Veronica Tan, lebih banyak diam. Mereka pun telah diarahkan oleh Basuki soal jalur evakuasi mana saja yang bisa dilewati jika rumah mereka benar-benar diserbu.

"Kalau kita mati beneran gimana, Pak?" kata Ahok menirukan pertanyaan Nathania kepadanya.

Kemudian, Ahok menjawab, menurut kitab suci umat Kristen, Alkitab, jika seseorang meninggal dan percaya kalau Tuhan itu ada, dia pasti akan masuk surga.

Mendengar jawaban Ahok, putra ketiganya, Daud, langsung menyeletuk, "Buat apa ke surga, Pak? Rumah kita juga sudah kayak surga, kok," kata Daud polos, seperti ditirukan Ahok.

Semua siswa-siswi SMA Santa Laurencius yang menghadiri talkshow itu langsung tertawa mendengar cerita orang nomor 1 DKI Jakarta itu.

Pada akhirnya, isu itu hanya isapan jempol belaka. Dari respons ketiga anaknya itu, Ahok mengajarkan kepada mereka untuk tidak pernah takut mati.

Menurut Ahok, nyawa manusia adalah milik Tuhan. Kapan pun itu, Tuhan bisa mengambil kembali nyawa manusia.

"Kalau diancam mati terus takut itu namanya pengecut. Tapi, kalau mati karena membela konstitusi, membela orang banyak, itu namanya mati legenda. Saya bilang ke istri saya kalau saya mati jangan dikremasi, kirim saja ke Belitung Timur, minimal tambah lagi satu situs wisata, kuburan Ahok (Basuki). He-he-he," kata Ahok terkekeh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com