Salah satu yang memanfaatkan fasilitas tersebut adalah Ulfi (31), warga Tebet yang berkantor di Balai Kota DKI Jakarta. Wanita berkacamata ini naik bus gratis dari Halte Monas 1 untuk menuju Balai Kota.
"Tadi saya naik transjakarta, tetapi kelewatan turun. Daripada bayar lagi, saya naik ini saja," ujar ibu satu anak ini, Kamis (18/12/2014). Lagipula, kata Ulfi, rute bus gratis berbeda dengan rute reguler yang hanya lurus dari Jalan Medan Merdeka Barat menuju Jalan MH Thamrin.
Bus gratis berbelok di Jalan Merdeka Selatan dulu sehingga dia bisa turun persis di depan Balai Kota. "Lumayan enggak usah jalan kaki atau naik ojek lagi, he-he-he," ucapnya. [Baca: "Masa Enggak Mau Jakarta Jadi seperti Singapura?"]
Selain Ulfi, ada pula Adi (21), mahasiswa salah satu universitas di Bogor yang memanfaatkan fasilitas tersebut untuk berpergian di Jalan Medan Merdeka Barat hingga Jalan MH Thamrin. "Tadi saya lagi nunggu Kopaja 19, tetapi kata petugasnya tadi "gratis, gratis, ayo naik". Saya jadi naik saja deh, lumayan sampai HI (Bundaran Hotel Indonesia)," kata warga Bekasi ini.
Bus transjakarta gratis yang disiapkan oleh Pemprov DKI memang belum mampu menarik hati pengendara motor yang hendak melintas di kawasan pembatasan sepeda motor. Terbukti dari sedikitnya penumpang di bus tersebut.
Pengamatan Kompas.com, bangku-bangku bus berwarna biru itu pun hanya diduduki oleh kurang dari 10 penumpang saja. Wawan, salah satu petugas transjakarta di bus tersebut, mengatakan, sejak kemarin yang merupakan hari pertama pembatasan sepeda motor, bus masih beroperasi dengan sedikit penumpang.
"Makanya tadi saya teriakin saja orang-orang, gratis, begitu. Biar pada mau naik. Lumayan kan daripada mereka harus naik ojek," kata pria bertopi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.