Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Agus Priyono mengatakan, masing-masing paket dikerjakan oleh kontraktor yang berbeda.
Kontraktor yang terlibat adalah PT Adhi Karya, PT Yasa Patria Perkasa, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Istaka Karya, PT Agrabudi Karyamarga, dan PT Waskita Karya.
"Saat ini sedang dilakukan tahap pra-pembangunan yang dimulai sejak 15 Desember lalu. Tahap pra-pembangunan akan memakan waktu sekitar tiga bulan. Kira-kira April baru bisa digroundbreaking dan ditargetkan bisa beroperasi pada 2016," kata Agus, di kantornya, Kamis (18/12/2014).
Agus menjelaskan, koridor XIII nantinya akan melayani 12 halte. Jalur yang akan berada di atas jalan layang adalah jalur yang menghubungkan Ciledug-Tendean dengan panjang sekitar 9,4 kilometer. Jalur layang memiliki luas sekitar 9 meter dengan ketinggian antara 12-20 meter.
Menurut Agus, jalan layang yang dibangun hanya diperuntukan bagi bus transjakarta. Namun bila diperlukan, jalir tersebut bisa juga digunakan untuk kendaraan lainnya.
"Dulu memang polemik, khusus busway atau mix dengan kendaraan lain non-busway. Akhirnya kita ambil keputusan khusus busway. Tapi konstruksi sudah dirancang untuk bisa dilebarkan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan," papar Agus.
Anggaran untuk pembangunan koridor XIII mencapai RP 2,5 triliun, dengan rincian Rp 2,3 triliun digunakan untuk pembagunan fisik, sedangkan RP 200 miliar digunakan untuk konsultan perencanaan, desain awal, serta konsultan manajemen. Anggaran yang digunakan adalah anggaran tahun jamak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.