Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikhtiar Djarot Memecah Kebekuan

Kompas.com - 20/12/2014, 17:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk kedua kalinya datang ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Jumat (19/12/2014). Alasan Djarot sederhana, bersilaturahim dengan wakil rakyat. Namun, blusukan-nya sarat makna.

Jam telah menunjuk pukul 10.30. Sedianya, Wakil Gubernur yang baru dilantik pada Rabu (17/12) itu berkunjung ke Gedung Dewan pukul 10.00. Namun, kesibukan pada hari pertama ngantor menunda rencana itu.

Setelah berkunjung ke beberapa ruang kerja di Kompleks Balai Kota dan menemui tamunya, anggota Dewan Perwakilan Daerah, AM Fatwa, Djarot bergegas ke Gedung Dewan.

Djarot sebenarnya diagendakan bertemu di ruang pimpinan di lantai 10. Namun, begitu masuk ke Gedung DPRD DKI, Djarot ternyata mampir ke kantor Fraksi Gerindra di lantai 2. Beberapa anggota Dewan yang telah menunggu di lantai 10 tak menduganya.

”Assalamualaikum... apa kabar, Pak?” sapa Djarot ke beberapa anggota Dewan.

Dia menyusuri ruang demi ruang dan menyalami anggota Dewan atau staf yang dia temui dalam perjalanan. Sekretaris DPRD DKI Mangara Pardede memandu Djarot sebelum datang Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

Rupanya, Djarot menyisir lantai demi lantai. Di lantai 4, misalnya, dia masuk ke kantor Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Fraksi Golkar. Di Fraksi PPP, Djarot ditemui Matnoor Tindoan di ruang kerjanya sebelum ke ruang kerja anggota Fraksi PPP lain. Adapun di Fraksi Golkar, Djarot ditemui ketua fraksi, Zainuddin.

Perjalanan berlanjut ke lantai 5, kantor Fraksi Nasdem dan Fraksi Hanura. Namun, anggota Fraksi Nasdem dikabarkan sedang rapat internal. Djarot lalu ke Fraksi Hanura dan ditemui oleh Wakil Ketua Fraksi Hanura Syarifuddin.

Mantan Wali Kota Blitar itu lalu naik ke kantor Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di lantai 6. Namun, Djarot tak masuk ke kantor kedua fraksi itu karena tak ada satu pun anggota fraksi yang ada di sana. Beberapa pimpinan fraksi telah menunggu di lantai 10.

Positif

Di lantai 7, Djarot berkunjung ke kantor Fraksi Demokrat-PAN. Ia diterima oleh Ketua fraksi itu, Lucky P Sastrawiria. Djarot yang telah diikuti belasan wartawan lalu ke tujuan akhir di lantai 10 untuk menemui pimpinan DPRD DKI. Dua Wakil Ketua DPRD DKI, yakni Triwisaksana dan Ferrial Sofyan, juga berada di sana. Dua wakil ketua lain, yakni Abraham Lunggana dan Muhammad Taufik, tak terlihat.

Sejumlah anggota Dewan mengaku terkejut dengan kunjungan Djarot. Mereka tak menduga bakal kedatangan pendamping Gubernur Basuki Tjahaja Purnama itu. Namun, mereka menanggapinya secara positif.

”Dia komunikatif. Mau mendengar. Saya mengapresiasi inisiatifnya berkunjung ke sini,” kata Triwisaksana yang berasal dari Fraksi PKS. Menurut Sani, panggilan Triwisaksana, karakter Djarot kontras dengan Basuki.

Wakil Ketua Fraksi Hanura Syarifuddin menilai usaha Djarot datang ke DPRD positif untuk mengeratkan hubungan Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI. ”Beliau mau berkunjung saja sudah sangat baik. (Situasi) ini jarang terjadi sebelumnya,” ujarnya.

Dua pekan sebelum dilantik, Jumat (5/12/2014), Djarot telah merintis upaya komunikas. Cara serupa dia pakai. Dia temui anggota Dewan dan berdialog.

”Menurut saya, problem utama (eksekutif-legislatif) itu pada komunikasi. Jika terjalin dengan baik, program akan jalan,” kata Djarot. Djarot sepertinya sedang berikhtiar memecah kebekuan eksekutif-legislatif. Kini, kedua lembaga itu harus menyelesaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) 2015 sebagai tanggung jawab publik. (Mukhamad Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com