Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pelarangan Sepeda Motor Hanya Memindahkan Kemacetan"

Kompas.com - 22/12/2014, 13:30 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 50 orang yang berasal dari Front Transportasi Jakarta melakukan unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Senin (22/12/2014) siang. Mereka menentang larangan pengendara sepeda motor melintas di Jalan MH Thamrin hingga Jalan Merdeka Barat.

"Pelarangan sepeda motor bukanlah solusi, melainkan hanya memindahkan kemacetan dan kecelakaan ke jalan alternatif lainnya," ujar salah satu orator dalam demo tersebut. [Baca: Ahok Minta Warga Tak Mengeluh soal Pelarangan Motor]

Menurut mereka, pelarangan sepeda motor juga memunculkan indikasi bisnis antara pemerintah dan perusahaan parkir swasta. Sebab, saat tidak bisa melintas di kawasan larangan sepeda motor, pengendara jadi memarkir kendaraannya di kantong parkir dan mengeluarkan biaya lagi.

"Kebijakan ini harus kita tolak. Kebijakan tidak berpihak kepada rakyat, tetapi menguntungkan pengusaha jasa perparkiran," kata orator.

Kepolsek Menteng Ajun Komisaris Besar Polisi Gunawan mengatakan, demo ini berlangsung di Bundaran HI dan dilanjutkan ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selama demo berlangsung, tidak ada peralihan arus lalu lintas. "Sejauh ini masih kondusif sehingga tidak perlu dialihkan," ujar dia.

Pantauan Kompas.com, massa yang membawa atribut seperti spanduk berada di sisi utara Bundaran HI. Dengan mengendarai sepeda motor, demonstran mengungkapkan aspirasi mereka.

Masing-masing sepeda motor ditumpangi satu orang, ada pula yang berboncengan. Mereka tidak mengenakan seragam tertentu. Hanya saja, spanduk yang dibawa didominasi warna merah dan hitam.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan, pembatasan sepeda motor didasari oleh tingginya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara sepeda motor. Pembatasan sepeda motor juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalan-jalan protokol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com