”Lama jadi sopir, baru kali ini saya jadi korban kejahatan. Kurang ajar. Saya cari uang baik-baik. Saya tidak boleh kalah sama rampok. Saya harus menang. Saya dan rampok tarik-tarikan pisau,” tutur Warso, Minggu pagi kemarin.
Penumpang yang menodong leher laki-laki asal Brebes, Jawa Tengah, dengan pisau itu adalah FS (21) asal Cileunyi, Bandung. FS menyetop taksi korban di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu sekitar pukul 22.00. Warso yang baru saja mengantar penumpang lain ke Jalan Kelor, Tanah Abang, serasa mendapat rezeki tambahan dan sama sekali tidak mencurigai FS. Apalagi, FS hanya sendirian.
Di dalam taksi FS tidak banyak tanya dan Warso juga tidak terlalu memperhatikan karena konsentrasi mengemudikan taksinya ke arah Kemang. Sampai di Kemang, FS minta taksi terus sampai ke kawasan Pedurenan, Cilandak Selatan.
Taksi akhirnya masuk ke jalan buntu. Tiba-tiba saja FS sudah menodongkan pisau ke leher bapak empat anak itu sambil berkata, ”Mau nyerahin nyawa atau nyerahin uang.”
Warso terkejut dan takut, tetapi terlebih lagi ia merasa sangat marah. Ia lalu mencoba menarik pisau yang digenggam FS. Warso juga menginjak pedal gas mobil berkali-kali dan teriak-teriak minta tolong. Waktu itu sekitar pukul 22.45.
Warga setempat pun ke luar rumah dan berdatangan ke arah taksi. Melihat itu, FS melepaskan pisau dan keluar taksi, berupaya kabur. Warga menyergap dan mengeroyoknya. Sebagian warga menolong Warso yang terluka di tangannya. Sekitar 30 menit kemudian, empat polisi dengan mobil patroli datang.
Polisi meminta Warso ke rumah sakit. ”Polisi tanya, mau diboncengin motor apa naik mobil. Saya pilih naik taksi sendiri. Saya juga yang menyetir, sampai rumah sakit dan ke kantor Polsek Pasar Minggu walaupun tangan kanan saya terluka,” kata Warso yang sehari-harinya tinggal di kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Taksi Express pegangan Warso kemarin masih diamankan di Polsek Pasar Minggu, sebagai barang bukti. Senin (22/12) ini, Warso dan perwakilan dari Pul Cimanggis (Depok) Taksi Express akan ke kantor polsek untuk membuat berita acara pemeriksaan (BAP) dan mengurus pengambilan taksinya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto membenarkan adanya kasus percobaan perampokan, yang melukai sopir Taksi Express bernama Warso. ”Pelakunya, FS, sudah menjadi tahanan Polsek Pasar Minggu,” katanya. (RTS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.