Akan tetapi, analis kebijakan dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Tory Damantoro, dan Koordinator Komunitas Suara Transjakarta David Tjahjana, seperti dikutip Kompas, Senin, menegaskan, program ini perlu pengawalan ketat. Jaminan aksesibilitas bagi semua pengguna, termasuk kaum difabel, harus dipastikan ada.
Edi menambahkan, penambahan satu koridor rute layanan transjakarta saja belum cukup. Ibu Kota Jakarta butuh langkah cepat untuk menambah kapasitas layanan angkutan publik.
”Setelah 10 tahun beroperasi, transjakarta baru membuka 12 koridor. Padahal, menurut rencana mencapai 38 koridor. Pertumbuhan jumlah penumpang terangkut juga belum signifikan dibandingkan dengan rata-rata perjalanan,” kata Edi.
Padahal, menurut Edi, penambahan koridor transjakarta terbilang minim hambatan karena dibangun di ruas jalan yang ada. Selain itu, pemerintah daerah juga punya cukup dana untuk membangun infrastruktur angkutan publik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Agus Priyono menyebutkan, pembangunan Koridor XIII sepanjang 9,4 kilometer dibagi dalam delapan paket proyek. Pembangunan fisik ditargetkan dimulai Maret atau April 2015 dan rampung pada Desember 2016. Dana yang terserap mencapai Rp 2,5 triliun.
Sejumlah moda
Selain jalan layang Kapten Tendean-Ciledug, pemerintah berencana membangun beberapa infrastruktur transportasi di DKI Jakarta. Beberapa di antaranya ditargetkan rampung sebelum tahun 2018 untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Andi Baso mengatakan, rapat bersama Komite Olimpiade Indonesia dan Asia pada Senin siang antara lain membahas kesiapan Jakarta terkait penyelenggaraan Asian Games. Beberapa hal disampaikan terkait kesiapan sarana transportasi, seperti rencana pembangunan kereta bandara dari Cengkareng hingga Dukuh Atas, kereta ringan (LRT), dan angkutan massal cepat (MRT).
”Pada prinsipnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat tugas menyiapkan velodrome. Namun, bersama (pemerintah) pusat, pemerintah daerah akan bersama membangun sarana transportasi pendukung Asian Games,” kata Andi.
Sebelumnya, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi Sutanto Soehodho mengatakan, Pemprov DKI berencana membangun LRT karena sejumlah keunggulannya. LRT dinilai lebih baik dibandingkan dengan moda transportasi umum lain dari sisi daya angkut, keekonomian, dan keluwesan menyiasati sempitnya lahan.
Koridor I LRT, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading, sepanjang 21,6 kilometer, direncanakan dibangun tahun depan. Namun, rencana itu ditolak DPRD DKI Jakarta karena kajiannya dinilai masih lemah. (MKN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.