Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Lokomotif Tabrak Peron di Stasiun Kota Masih Ditelusuri

Kompas.com - 26/12/2014, 17:06 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab lokomotif merangsek di peron jalur 10 Stasiun Jakarta Kota masih akan ditelusuri. Direktur Utama PT Kereta Api Edi Sukmoro, mengaku akan mengupayakan untuk segera mengetahui penyebab peristiwa yang baru pertama kali terjadi di Indonesia itu.

"Hingga kini kami belum tahu apakah ini disebabkan oleh faktor teknis atau human error," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (26/12/2014).

Kata dia, PT KA akan menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki masinis atau petugas yang berada di lokomotif yang menabrak peron sekitar pukul 6.20 itu.

Namun, ia tidak mau menduga-duga, melainkan lebih terfokus pada perbaikan pelayanan. Misalnya pengecekan mesin lokomotif supaya tidak terulang lagi kejadian seperti ini. Sementara itu, untuk perbaikan peron akan dilakukan secepatnya.

"Saat ini juga sudah dimulai, pokoknya secepatnya diharapkan akan normal kembali (pelayanan kereta api)," ujar dia. [Baca: Loko Tabrak Peron di Stasiun Kota, KRL Bekasi-Kota Dialihkan]

Edi mengatakan, kerugian yang dialami PT KA tidaklah besar. Sebab lokomotif bernomor CC2018907 tersebut tidak mengalami kerusakan serius. Sementara peron hanya mengalami kerusakan sekitar 5 meter.

"Pekerjanya juga semua dari PT KAI, sudah digaji tiap bulan, jadi tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan," ucap dia.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 9.20, petugas berhasil mengevakuasi lokomotif dari atas peron. Lalu pukul 11.30, lokomotif tersebut sudah dipindahkan kembali ke depo Stasiun Jakarta Kota sehingga kereta lainnya sudah dapat melintasi jalur 10.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com