"Pada 2016 akan dimulai prosedur penyediaan SDM (sumber daya manusia). Di sana akan diketahui berapa sumber daya manusia yang akan dibutuhkan untuk pemeliharaan MRT," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, saat dihubungi, Jumat (26/12/2014).
Menurut Dono, butuh waktu sekitar 3-5 tahun untuk mempersiapkan teknisi yang memiliki keahlian berstandar tinggi dan mampu mengoperasikan teknologi seperti yang akan digunakan pada MRT di Jakarta.
Oleh karena itu, kata Dono, PT MRT Jakarta berencana akan menggandeng operator MRT yang telah berpengalaman dalam mengoperasikan MRT di negara lain. "Kami akan gandeng operator yang berpengalaman soal service MRT. Tenaganya belum tahu diambil dari mana, tapi yang pasti sebagian besar dari Indonesia," ucap Dono.
Jalur MRT Jakarta tahap pertama akan membentang dari Bundaran HI di Jakarta Pusat hingga Lebak Bulus di Jakarta Selatan. Jalur ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2017. Akan ada 13 stasiun yang nantinya akan melayani warga di sepanjang jalur tersebut.
Enam stasiun bakal berada di bawah tanah, sedangkan tujuh lainnya berada di atas jalur layang. Jalur bawah tanah membentang dari Bundaran HI hingga Jalan Sisingamangaraja, sedangkan jalur layang akan membentang dari Sisingamangaraja hingga Lebak Bulus. Kawasan Sisingamangaraja akan menjadi titik transisi dari jalur bawah tanah ke jalur layang, maupun sebaliknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.