Akibatnya, Ricardo mengalami luka bacok selebar 8 cm dan dalam 5 cm. Sedangkan Bernadino menderita luka pada pipi kanan sehingga menyebabkan otot robek dan pembuluh darahnya putus. Keduanya dirawat di dua rumah sakit di JIH dan RS Condongcatur Sleman.
Peristiwa kedua, terjadi di Jalan Candi Gebang Sleman pada Kamis 25 Desember 2014 pukul 23.45 WIB. Seorang mahasiswa bernama M Naulul Masda (19), warga Pandanaran, Kediri, Jawa Timur yang berboncengan dengan temanya, Wahyu Eko (18), disabet senjata tajam oleh orang tak dikenal. Korban M Naulul tewas seketika setelah mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian leher.
Tak lama berselang, di sekitar di Dusun Krapyak, Wedomartani, Ngemplak David Eko Prasetyo (15), pelajar kelas 2 SMP yang saat itu sedang mencari warung makan bersama ayahnya, Purwanto, berpapasan dengan motor matic. Lagi-lagi tanpa alasan yang jelas, pelaku langsung memepet dan membacok lengan kanan David. David menderita luka bacokan yang cukup lebar sekitar 20 cm. Purwanto segera melarikan anaknya itu ke RS Bethesda untuk mendapat perawatan.
Kapolsek Ngemplak Sleman, Kompol Tri Adi mengaku masih menyelidiki dan mendalami peristiwa pembacokan tersebut. Namun untuk Tempat Kerjadian Perkara (TKP) lainya, ditangani oleh Polsek Depok Timur.
"Masih kita selidiki pelakunya. Apakah peristiwa tersebut pelakunya sama atau tidak masih kita dalami," Ujar Kapolsek Ngemplak Sleman, Kompol Tri Adi, Sabtu (27/12/2014).
Sampai saat ini, lanjutnya, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi. Total ada enam saksi yang telah dimintai keterangan. "Ada enam saksi yang sudah kita mintai keterangan," ucapnya.
Tri Adi menghimbau warga masyarakat tetap tenang dan menjalankan aktifitas seperti biasa. Segala informasi sifatnya menyesatkan dan membikin resah agar tidak disebarluaskan. "Warga kami minta tetap tenang. Jangan percaya dengan informasi-informasi yang sifatnya membuat resah. Kasus ini sedang ditangani oleh petugas," pungkasnya.