Sambil terus mengelap air mata, wanita berkerudung hitam ini menceritakan betapa kagetnya ia saat mendengar kabar anaknya tewas tertabrak kereta.
"Dia izinnya ke saya mau nonton bazar semalam, saya enggak menyangka dia tertabrak kereta," ucapnya terbata-bata saat ditemui di kediamannya di daerah Menteng Wadas Timur, Senin (29/12/2014).
Lantaran anaknya itu sedang libur sekolah, istri pekerja bangunan itu pun mengizinkannya. Alhasil, sehabis mandi sore dan beribadah salat magrib, pelajar kelas 1 SMK YPK Manggarai itu pergi bersama temannya Novi Ayuningdya ke bazar di daerah Pasar Rumput, Jakarta Selatan.
Mereka berjalan kaki ke bazar yang tidak jauh dari rumah. Nahas, dalam perjalanan pulang ke rumah sekitar pukul 20.00, mereka tertabrak kereta di perlintasan di kawasan Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat.
Kereta itu diduga merupakan kereta rel listrik (KRL) commuter line dari arah Manggarai menuju Tanah Abang. Perlintasan kereta yang dimaksud bukanlah perlintasan resmi sehingga tidak memiliki palang ataupun sirine.
Nining mengaku tidak tahu persis bagaimana kejadian yang menimpa anak keempatnya itu. "Jujur, saya enggak tahu. Yang tahu ya Si Novi itu," kata Nining sambil menahan tangis.
Novi sendiri kondisinya belum stabil. Dia juga tertabrak kereta, sehingga mengalami luka-luka dan patah tulang. Novi masih trauma dan hanya menangis.
Sekitar pukul 10.30 tadi, jenazah Citra dikebumikan di Pemakaman Kober, tak jauh dari Menteng Wadas. Di kediaman keluarganya, masih banyak rekan-rekan Citra yang berdatangan mengucapkan bela sungkawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.