Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Perpanjang Status Darurat Bencana Banjir

Kompas.com - 29/12/2014, 14:46 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com – Hingga kini, sekitar 14.600 korban banjir di Kabupaten Bandung masih bertahan di pengungsian. Sebab sampai sekarang, rumah mereka masih terendam banjir. Melihat itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung memperpanjang status darurat bencana.

“Status darurat bencana habis hari ini. Tapi banjir di beberapa kampong di tiga kecamatan (Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang) tak kunjung surut, malah cenderung naik karena hujan yang terus terjadi,” ungkap Kepala Harian BPBD Kabupaten Bandung, Marlan, Senin (29/12/2014).

Karena itu, pihaknya bersama instansi lainnya tengah mengevaluasi hal ini. Melihat kondisi di lapangan, kemungkinan besar status tanggap darurat bencana akan diperpanjang selama tiga hari ke depan. Setelah batas waktu itu berakhir, pihaknya akan kembali melakukan evaluasi.

“Intensitas hujan masih cukup tinggi, termasuk di daerah hulu. Jika hujan besar terjadi di hulu, maka potensi daerah hilir tegenang banjir sangat tinggi,” ucapnya.

Selain itu, masih ada beberapa wilayah yang terendam banjir dengan ketinggian 1 meter. Wilayah tersebut adalah Ciputat, Bojongasih, Leuwibandung, dan Cieunteung. Sedangkan di daerah lainnya, air sudah surut, bahkan akses jalan raya yang tadinya putus, sudah bisa dilintasi.

“Memang masih ada genangan di jalan raya sekitar 20 cm, seperti di jalan yang menghubungkan Baleendah-Ciparay dan Baleendah-Banjaran. Meski masih tergenang, jalan sudah bisa dilalui,” tuturnya.

Selain itu, sejumlah pengungsi terutama anak-anak dan lansia terjangkit beberapa penyakit seperti kulit, diare disertai muntah, serta infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

“Untungnya masih bisa ditangani dokter yang disiagakan di pos pengungsian,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com