Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/12/2014, 11:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Basuki Tjahaja Purnama mengaku malu menjadi Gubernur DKI Jakarta. Hal ini disebabkan karena ia belum mampu menyediakan fasilitas terbaik bagi warga Ibu Kota maupun seluruh warga yang berkunjung ke Jakarta.

"Saya malu jadi Gubernur DKI Jakarta, karena di sini repot mau ke mana-mana. Naik bus, busnya jelek dan banyak copet, jalan kaki di trotoar eh ditabrak dan diklakson terus sama mobil. Mau ngapain di Jakarta," kata Basuki, saat menyampaikan sambutannya di Pencanangan Gerakan Keselamatan Berlalu Lintas, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (31/12/2014).

Oleh karena itu, Basuki tidak ingin lagi kecelakaan lalu lintas banyak terjadi di Jakarta. Berdasarkan data Polda Metro Jaya, kecelakaan lalu lintas di Ibu Kota mencapai 800 orang meninggal di tahun 2014.

Basuki menginginkan angka itu turun tiap tahunnya. "Saya ingin bapak ibu juga mengenang orang-orang yang meninggal di jalan sepanjang tahun ini. Tahun 2015, kita ciptakan tahun yang tertib berlalu lintas. Kalau mau hidup nyaman dan tenteram, teorinya cuma satu, yaitu tertib taat aturan," kata Basuki.

Ia pun merasa senang karena Pemprov DKI memiliki hubungan baik dengan aparat keamanan setempat. Seperti Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya. Terlebih saat ini, program Jakarta Tertib 2015 sudah dicanangkan.

Program terdiri dari tertib lalu lintas yang penegakan hukumnya dilakukan Polda, tertib buang sampah oleh Kodam Jaya dan Polda, tertib hunian oleh Pemprov, tertib pedagang kaki lima oleh Pemprov, dan tertib demo oleh Polda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com