Di sisi lainnya, terdapat pemandangan menarik di taman-taman yang berada di sekitar panggung. Di Jalan Medan Merdeka Selatan, dekat dengan panggung utama JNF, sebanyak 100 petugas dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta berdiri dan berjaga secara tersebar di seluruh area taman. Mereka hanya bermodalkan sebuah peluit berwarna hitam yang sesekali ditiupkan.
Tidak beberapa lama kemudian, ada sejumlah warga yang ingin menyeberang ke panggung di seberang jalan melewati taman. Tiba-tiba, bunyi peluit kencang berbunyi. Petugas pun langsung menghampiri mereka dan langsung meminta untuk mundur dari area taman.
"Mundur, Pak, mundur. Jangan injak rumputnya," tutur seorang petugas, Nazar Amir (21).
Dengan ekspresi bengong dan terkejut, kumpulan warga tersebut berangsur mundur dan memilih untuk memutar jalan yang jaraknya cukup jauh. Nazar mengungkapkan, mereka berjaga agar warga tidak menginjak taman.
Dari pergelaran JNF tahun lalu pun, menurut dia, telah dilakukan hal yang serupa. Namun demikian, masih banyak warga yang mengaku tidak tahu, bahkan ada yang tidak mau mengindahkan teguran petugas.
"Masih ada yang ngeyel tadi, bilang emang kenapa, tapi saya jelasin, ini kan taman kota, kalau diinjak, bisa merusak keindahan Jakarta," ujar Nazar kepada Kompas.com, Rabu (31/12/2014).
Nazar menambahkan, ada sekitar 300 petugas yang disebar untuk menjaga taman dari sore menjelang esok hari. Mereka ditempatkan di taman Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan MH Thamrin, dan taman di Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Salah seorang warga yang menginjak taman dekat gedung Wisma Antara, Budi (29), mengaku tidak tahu bahwa taman tidak boleh diinjak. Dia pun menerima teguran yang telah disampaikan petugas kepadanya.
"Saya tidak tahu, saya dari luar (daerah)," ucap Budi.
JNF tahun ini diselenggarakan sedikit berbeda dibanding dengan tahun lalu. Perbedaan terdapat pada jumlah panggung yang berkurang hanya menjadi 9 panggung, dari 13 panggung di tahun sebelumnya.
Selain itu, parade budaya juga tidak akan ada lagi dalam pesta pergantian malam tahun baru ini. Parade budaya sendiri akan digantikan pameran produk-produk dari para pelaku UKM binaan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.