Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JNF 2014, Petugas Halau Warga Injak Taman Kota

Kompas.com - 31/12/2014, 21:40 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara tutup tahun 2014 di DKI Jakarta bertajuk Jakarta Night Festival (JNF) telah dipenuhi warga sejak hujan mulai reda, yakni sekitar pukul 18.00 WIB. Beberapa titik panggung pun langsung dipadati oleh masyarakat.

Di sisi lainnya, terdapat pemandangan menarik di taman-taman yang berada di sekitar panggung. Di Jalan Medan Merdeka Selatan, dekat dengan panggung utama JNF, sebanyak 100 petugas dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta berdiri dan berjaga secara tersebar di seluruh area taman. Mereka hanya bermodalkan sebuah peluit berwarna hitam yang sesekali ditiupkan.

Tidak beberapa lama kemudian, ada sejumlah warga yang ingin menyeberang ke panggung di seberang jalan melewati taman. Tiba-tiba, bunyi peluit kencang berbunyi. Petugas pun langsung menghampiri mereka dan langsung meminta untuk mundur dari area taman.

"Mundur, Pak, mundur. Jangan injak rumputnya," tutur seorang petugas, Nazar Amir (21).

Dengan ekspresi bengong dan terkejut, kumpulan warga tersebut berangsur mundur dan memilih untuk memutar jalan yang jaraknya cukup jauh. Nazar mengungkapkan, mereka berjaga agar warga tidak menginjak taman.

Dari pergelaran JNF tahun lalu pun, menurut dia, telah dilakukan hal yang serupa. Namun demikian, masih banyak warga yang mengaku tidak tahu, bahkan ada yang tidak mau mengindahkan teguran petugas.

"Masih ada yang ngeyel tadi, bilang emang kenapa, tapi saya jelasin, ini kan taman kota, kalau diinjak, bisa merusak keindahan Jakarta," ujar Nazar kepada Kompas.com, Rabu (31/12/2014).

Nazar menambahkan, ada sekitar 300 petugas yang disebar untuk menjaga taman dari sore menjelang esok hari. Mereka ditempatkan di taman Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan MH Thamrin, dan taman di Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Salah seorang warga yang menginjak taman dekat gedung Wisma Antara, Budi (29), mengaku tidak tahu bahwa taman tidak boleh diinjak. Dia pun menerima teguran yang telah disampaikan petugas kepadanya.

"Saya tidak tahu, saya dari luar (daerah)," ucap Budi.

JNF tahun ini diselenggarakan sedikit berbeda dibanding dengan tahun lalu. Perbedaan terdapat pada jumlah panggung yang berkurang hanya menjadi 9 panggung, dari 13 panggung di tahun sebelumnya.

Selain itu, parade budaya juga tidak akan ada lagi dalam pesta pergantian malam tahun baru ini. Parade budaya sendiri akan digantikan pameran produk-produk dari para pelaku UKM binaan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com