Pantauan Kompas.com, hampir semua trotoar di Tugu Tani menjadi tempat duduk dan berkumpul bagi warga. Kebanyakan yang datang merupakan rombongan keluarga. Hal itu terlihat dari anak-anak kecil yang dibawa. Warga ramai di lokasi ini tak lain untuk menonton semarak kembang api yang dimainkan di lokasi tersebut.
Bagian tengah taman, tepatnya di bawah patung Tugu Tani, menjadi lokasi dinyalakannya kembang api. Dentum dan nyala kembang api menjadi daya tarik pengendara yang melintas. Banyak pengendara yang kemudian berhenti, khususnya para pengendara roda dua, dan memarkirkan motor untuk melihat kembang api.
Tak hanya itu, tempat ini pun menjadi lokasi mangkal para pedagang kaki lima (PKL). Jajanan ringan, mulai dari gorengan hingga bakso, dijajakan. Lapak-lapak dari terpal yang digelar pedagang terlihat menjadi tempat duduk santai bagi warga sambil jajan atau menonton kembang api. Namun, banyak terpal tersebut digelar di atas rumput taman. Jumlahnya lebih dari 10.
Akibatnya, puluhan warga terlihat masuk di dalam taman dan menduduki serta menginjak rumput taman. Tingkah laku warga ini tak ada yang mencegah. Selain rumput yang diduduki, sisa petasan juga berserak di tengah taman. Setelah memainkan kembang api, warga banyak yang membuangnya di tengah taman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.