Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, penertiban permukiman liar di pinggir rel bertujuan untuk menciptakan wajah Ibu Kota yang lebih tertata. Indikator kota yang tertata rapi, kata dia, dilihat dari tidak adanya kawasan permukiman liar.
"Visi kita kan Jakarta harus tumbuh menjadi kota modern yang tertata rapi. Tertata rapi itu ditandai dengan tidak ada lagi yang tinggal di daerah-daerah terlarang. Misal di bantaran kali, jalur hijau, juga di pinggir rel kereta. Semua itu harus kita tertibkan," kata Saefullah, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (5/1/2015).
Saat ini, permukiman liar di pinggir rel memang banyak ditemui di Jakarta. Beberapa diantaranya terdapat di Pejompongan, Jakarta Pusat; dan Angke, Jakarta Barat.
Menurut Saefullah, para penghuni permukiman liar di pinggir rel itu akan direlokasi ke rumah susun. Pada tahun ini, Pemprov DKI rencananya akan membangun 85 unit rusun, di mana 50 unit diantaranya akan dialokasikan untuk para permukim liar, baik yang tinggal di pinggir rel mau pun yang tinggal di bantaran sungai dan ruang terbuka hijau.
"Jakarta harus tertata rapi, tertata rapi itu kata kuncinya ada pada perumahan. Oleh karena , kami ituakan memperbanyak hunian vertikal tahun ini. Permukiman liarnya ditertibkan untuk kemudiam dipindah ke rusun," kata mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.