Informasi dari Polsek Jagakarsa, kejadian yang menimpa DS terjadi Selasa (6/1/2015), sekitar pukul 11.00. Deny saat itu tengah membawa sepeda motor jenis bebek dengan nomor polisi B 6232 TDL.
Selanjutnya, DS memarkirkan sepeda motor miliknya di pinggiran rel. "Korban akan menyeberang rel dan tersambar kereta mengakibatkan tangan putus selanjutnya korban dibawa ke RS Fatmawati guna pertolongan dan pengobatan. Untuk motif masih didalami," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Jagakarsa, Inspektur Satu Heri Subeno, melalui pesan singkatnya.
Terpisah, istri DS, LI (30), hanya menangis tersedu-sedu sambil mengusap-usap sang suami. LI menangis di samping suami yang kehilangan tangan kanannya. Tangan DS nampak telah tiada dan sudah berbalut perban di bagian pangkal lengan.
"Maaf ya, aku minta maaf," ujar DS kepada LI. Wanita dua anak itu mengakui kalau suami yang bekerja sebagai pengojek tersebut mencoba mengakhiri hidupnya. "Dapat kabar. Saya pikir gosip," ujar LI, tersedu.
DS mengaku, mengurungkan niatnya untuk bunuh diri karena ingat dengan sang istri. "Saya enggak kuat hidup di dunia. Mau bunuh diri, tetapi ingat anak istri. Terus enggak jadi," ujar DS.
DS mengaku meloncat ke tengah rel ketika KRL mendekat. Mendadak niat itu dibatalkan. Malangnya, tangan DS justru terserempet oleh kereta hingga mesti diamputasi. Ia tak menyebut pasti mofitnya mengakhiri hidup. "Saya depresi," ujar pria berbaju oranye ini dengan celana pendek itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.