"Dua belas orang saja sudah belagu, apalagi jumlahnya 120 orang, mereka bisa demo (minta kompensasi). Gue justru kesal dengan permintaan mereka. Gue pecat malah kalau begitu," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Ia pun menginstruksikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta (Disparbud) untuk mengevaluasi keberadaan tour guide ini, apakah mereka sebaiknya tetap bekerja sebagai pemandu wisata sepanjang rute Jalan MH Thamrin-Juanda atau dipindah ke lokasi wisata lain.
"Kami belum tahu apakah mereka akan dipindah menjadi pemandu wisata di tempat wisata lainnya, tergantung Disparbud," kata Basuki.
Basuki menganggap, keberadaan tour guide dan polisi wisata di dalam bus tingkat wisata tidak efektif. Menurut dia, mereka lebih sering bekerja memberi informasi terkait Jakarta hanya saat penumpang penuh. Dengan demikian, keberadaan mereka dianggap hanya menghabiskan anggaran.
Ke depannya, lima bus tingkat wisata ini tidak lagi di bawah kendali Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, tetapi di bawah pengelolaan PT Transjakarta. Nantinya, bus tingkat wisata gratis ini akan diperbantukan untuk memfasilitasi kebijakan pelarangan sepeda motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.