Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: 12 Orang "Tour Guide" Saja Sudah Belagu, apalagi 120 Orang

Kompas.com - 07/01/2015, 11:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — ‎Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyerahkan seluruh keputusan keberadaan tour guide atau pemandu wisata di dalam bus tingkat wisata (City Tour Jakarta) kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Hanya, ia berharap Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta lakukan kajian lebih lanjut apakah tour guide ini efektif atau tidak. Apabila dinilai tidak efektif, maka Basuki meminta 12 tour guide yang dikontrak individual itu tidak meminta kompensasi ketika kontraknya diputus.

"Dua belas orang saja sudah belagu, apalagi jumlahnya 120 orang, mereka bisa demo (minta kompensasi). Gue justru kesal dengan permintaan mereka. Gue pecat malah kalau begitu," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Ia pun menginstruksikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta (Disparbud) untuk mengevaluasi keberadaan tour guide ini, apakah mereka sebaiknya tetap bekerja sebagai pemandu wisata sepanjang rute Jalan MH Thamrin-Juanda atau dipindah ke lokasi wisata lain.

"Kami belum tahu apakah mereka akan dipindah menjadi pemandu wisata di tempat wisata lainnya, tergantung Disparbud," kata Basuki.

Basuki menganggap, keberadaan tour guide dan polisi wisata di dalam bus tingkat wisata tidak efektif. Menurut dia, mereka lebih sering bekerja memberi informasi terkait Jakarta hanya saat penumpang penuh. Dengan demikian, keberadaan mereka dianggap hanya menghabiskan anggaran.

Ke depannya, lima bus tingkat wisata ini tidak lagi di bawah kendali Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, tetapi di bawah pengelolaan PT Transjakarta. Nantinya, bus tingkat wisata gratis ini akan diperbantukan untuk memfasilitasi kebijakan pelarangan sepeda motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com