Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Penertiban, Warga Kompleks Batalyon Siliwangi Blokade Jalan

Kompas.com - 07/01/2015, 23:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Suasana permukiman di Kompleks Batalyon Siliwangi, Jalan Jambul Lama RW 10, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (7/1/2015) sore, tampak memanas. Mereka memblokade jalan masuk ke kompleks permukiman tersebut.

Sebuah spanduk dibentangkan. Beberapa ban bekas dibakar. Mereka menentang Kodam Jaya yang akan melakukan penertiban terhadap penghuninya.

Warga berkumpul di jalan masuk permukiman yang berbatasan dengan Jalan Dewi Sartika. Kuasa hukum warga, Martin Walewangko, mengatakan, pengakuan hak milik lahan tersebut dilakukan sepihak oleh pihak Kodam Jaya. [Baca: Sempat Cekcok, Warga Pejambon Rela Rumahnya Dikosongkan Anggota Kodam Jaya]

"Warga sudah menempati lahan ini dari tahun 1948, ada 1.500 warga di sini. Pak Jokowi pun saat menjadi Gubernur berjanji akan membuatkan sertifikat warga di sini. Tetapi, ini kok malahan digusur," kata Martin. Padahal, lanjutnya, lahan itu ditempati oleh para anak cucu pejuang.

"Tanah ini tanah garapan. Apalagi, di dalamnya 33 titik kompleks Angkatan Darat di wilayah teritorial Kodam Jaya, lahan kami ini tidak termasuk," katanya.

Terlebih, pada UU Agraria, kata dia, lahan yang sudah 30 tahun ditempati warga dan tidak dimanfaatkan negara.

Sementara itu, Fathonah, Ketua RW 10, mengatakan, saat ini semua warga resah. Akibatnya, mereka mendirikan blokade dengan menggunakan portal.

Semua gang yang menuju masuk ke permukiman telah ditutup oleh pagar. Kini, pintu masuk permukiman tersebut hanya ada satu akses, yaitu di Jalan Jambul Lama.

"Kami mulai jaga ketat wilayah kami, setelah diberi Surat Peringatan (SP) I, tanggal 3 Desember 2014. Lalu SP II pada 16 Desember dan SP III pada 6 Januari. Kami akan pertahankan lahan kami," katanya.

"Jika rumah kami tetap dibongkar paksa, kami akan bongkar 62 makam orangtua kami di Taman Makam Pahalwan Kalibata. Tanda jasa akan kami kembalikan ke negara," kata dia mengancam. (Mohamad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com