Keke (50), warga RT 9/10, mengaku, saat itu ia bersama puluhan warga lainnya, menjaga sebuah gang kecil agar pasukan Kodam Jaya, tidak masuk ke permukiman. Namun, saat itu, pasukan memaksa untuk menembus pertahanan warga.
"Kita sampai dorong-dorongan lawan TNI. Mereka bawa pentungan, sedangkan kami enggak pakai alat apa-apa. Pas dorong-dorongan itu, mereka mentungin warga. Kepala saya kena pukul pentungan mereka sebanyak tiga kali. Kepala saya langsung berdarah, saya juga sempat ditendang," kata Keke, ditemui di RT 9/10, dengan kausnya yang berlumuran darah.
Keke pun langsung mundur menyelamatkan diri. Begitu juga dengan warga lainnya. Karena kalah jumlah, akhirnya mereka mundur dari desakan para pasukan. [Baca: Protes Penertiban, Warga Kompleks Batalyon Siliwangi Blokade Jalan]
"Saya langsung selamatkan diri bareng warga yang lain. Enggak cuma saya yang luka, tetapi ada kurang lebih 15-an warga yang luka-luka. Kepala saya sampai sekarang belum saya jahit. Saya masih syok," katanya.
Hingga kini, proses penertiban masih berlangsung. Beberapa warga juga masih memilih bertahan di tempatnya masing-masing. (Mohamad Yusuf)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.