JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo mengatakan, penghuni Kompleks Batalyon Siliwangi, Cililitan, Jakarta Timur, tidak lagi didominasi oleh perwira TNI dan keluarganya. Menurut dia, justru warga sipil yang banyak menempati rumah-rumah yang semestinya ditempati sebagai rumah dinas para anak buahnya.
Agus mengatakan, dari sekitar 400 penghuni kompleks, hanya 80 orang yang merupakan pensiunan TNI dan 15 perwira aktif.
"Selebihnya masyarakat sipil yang tidak punya hak dan surat izin," ujar Agus di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Oleh karena itu, petugas Kodam Jaya melakukan penertiban di Kompleks Batalyon Siliwangi dan melakukan pengosongan. Rencananya, Kodam Jaya akan membangun kompleks tersebut menjadi rumah susun dengan delapan tingkat sebagai hunian para perwira aktif dan pensiunan TNI. (Baca: Pangdam Jaya Sebut Warga yang Kena Penertiban Dapat Kontrakan Gratis)
"Bagi pemilik yang punya surat keterangan pensiunan, nanti akan kita fasilitasi tinggal di Kodam," kata Agus. (Baca: Pangdam Jaya: Kompleks Batalyon Siliwangi Berubah Fungsi Jadi Sarang Maksiat)
Agar para penghuni kooperatif, kata Agus, petugas melakukan pendekatan kepada warga kompleks dengan memberikan sembako. Permintaan untuk segera pindah pun diakuinya dilakukan secara baik-baik.
"Tapi, warga di sana menolak terlalu keras, padahal kita habis kegiatan sosial," ujar Agus.
Agus menambahkan, penertiban dilakukan dalam tiga tahap yang dimulai pada siang hari ini. Sementara itu, penertiban kedua dan ketiga akan dilakukan sebulan setelahnya.
"Diharapkan tiga kali penertiban sudah selesai. Biar segera dilakukan pembangunan rusun," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.