"Saya sudah lapor Presiden tadi. Presiden juga mengatakan kalau nasihat dari Kementerian Pekerjaan Umum, tidak mungkin PT JM membangun depo monorel di atas Waduk Setiabudi," kata Basuki, di Balaikota, Jumat (9/1/2015).
Menurut Basuki, pembangunan depo di atas tempat penampungan air sangat berbahaya. Bahkan, lanjut dia, jebolnya tanggul Latuharhari dan menyebabkan banjir di Jalan MH Thamrin-Jenderal Sudirman bisa terulang kembali jika depo itu jadi dibangun.
Selain itu, PT JM juga meminta izin Pemprov DKI untuk membangun depo di Tanah Abang. PT JM, lanjut dia, meminta pembangunan depo Tanah Abang di satu ruas jalan.
"Saya enggak setuju kalau seperti itu caranya. Berarti Jakarta Monorail mesti kita tolak dong pembangunannya, kalau kamu ngotot deponya di atas Waduk Setiabudi. Saya sudah laporkan tadi semuanya ke Presiden," kata Basuki.
Apabila PT JM tetap bersikeras membangun depo monorel di dua lokasi tersebut, Pemprov DKI akan menolaknya. Sementara apabila PT JM tetap ingin membangun monorel di Jakarta, harus mencari lokasi lain pembangunan depo. Selain itu apabila pembangunan depo sudah berbeda dari rencana awal, PT JM juga harus ikut lelang tender bersama perusahaan lainnya yang ingin membangun monorel.
"Anda (PT JM) sudah enggak punya hak lagi. Kami sudah dapat rekomendasi dari Kementerian PU, minggu depan kami kirim surat ke PT JM," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.