Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Batalyon Siliwangi Sebut Kontrakan Gratis yang Disediakan Tak Layak

Kompas.com - 09/01/2015, 19:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua RT 05 Batalyon Siliwangi Guntur Napitupulu mengatakan, warga menolak untuk hengkang dari tanah yang mereka tempati saat ini. Apalagi, kata dia, Kodam Jaya menyiapkan lahan pengganti yang berada di luar Jakarta.

Hal itu disampaikan Guntur saat mendatangi Kantor Fraksi PDI Perjuangan di Gedung DPRD DKI, Jumat (9/1/2015). Mereka datang ke Fraksi PDI Perjuangan untuk mengadukan penggusuran yang dilakukan Kodam Jaya terhadap permukiman mereka, Kamis (8/1/2015) kemarin.

"Warga dibawa ke Cibitung, Kranji (Bekasi), dan Cibinong (Bogor). Memang disediakan kontrakan gratis, tetapi enggak layak," kata dia. Tak hanya itu, Guntur mengklaim tidak adanya sosialisasi dari pihak Kodam Jaya kepada warga untuk pengosongan rumah. [Baca: Janji Jokowi yang Masih Diingat Warga Kompleks Siliwangi]

Bahkan, ia menilai solusi yang ditawarkan kepada mereka juga tidak jelas. "Komunikasi terakhir dilakukan 20 Oktober 2013. Mereka (Kodam Jaya) langsung ngasih surat peringatan. Mereka hanya meminta warga mengosongkan rumah," ujar dia. [Baca: Pangdam Jaya Sebut Warga yang Kena Penertiban Dapat Kontrakan Gratis]

Menanggapi keluhan tersebut, Sekretaris Fraksi PDI-P Gembong Warsono berjanji akan berupaya melibatkan Pemprov dan DPRD DKI dalam penyelesaian kasus ini, khususnya sebagai fasilitator.

Ia pun menyayangkan tindakan represif yang dilakukan aparat Pangdam Jaya terhadap warga. "Dengan kekuatan dan kelengkapan yang dimiliki, maka ini jadi satu hal yang sangat naif dilakukan oleh Kodam Jaya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com