"Saya akan sampaikan pidato sesuai program-program yang telah disetujui," kata Basuki di Balaikota.
Adapun fokus anggaran di tahun 2015 ini dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur serta pembebasan lahan normalisasi sungai dalam pos Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI. Rencananya, anggaran yang dialokasikan untuk Dinas PU Tata Air sebanyak Rp 3 triliun dan Dinas PU Bina Marga juga sebesar Rp 3 triliun.
Selain dialokasikan untuk Dinas PU, APBD DKI 2015 juga dialokasikan untuk penyertaan modal pemerintah (PMP) beberapa BUMD DKI. Seperti PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Bank DKI, PT Transjakarta, PD Pasar Jaya, dan lainnya. Besarannya mencapai Rp 11,3 triliun.
Sekadar informasi, DPRD DKI sudah menyetujui nilai APBD 2015 untuk DKI adalah sebesar Rp 73 triliun. Seharusnya, APBD DKI telah disahkan dan diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) paling lambat 31 Desember 2014 lalu.
Sedangkan hari ini, Gubernur Basuki baru akan menyampaikan program unggulan dalam RAPBD DKI. Akibatnya, Pemprov DKI pun mendapat teguran dari Kemendagri perihal keterlambatan pengesahan RAPBD ini.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menjelaskan, keterlambatan pengesahan RAPBD ini disebabkan karena pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD), Pilpres yang diikuti oleh Joko Widodo (sebelumnya Gubernur DKI), dan pemilihan Wakil Gubernur DKI.
"Hanya mengganggu waktu, tertunda sebentar. Tapi kan sekarang syukur Alhamdulillah, sudah selesai semua," kata Prasetyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.