Basuki menengarai, Verrys tidak memiliki kartu BPJS sehingga tidak dapat mengobati penyakit yang dideritanya. "Aku juga baru dengar beritanya. Sayang banget kan, mungkin saja Verrys itu sakit atau memang lagi tidak ada uang (untuk berobat)," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (13/1/2015).
Menurut Basuki, penyakit yang sedang diderita Verrys adalah tifus. Penyakit itu jika tidak segera mendapat pertolongan pertama dapat membahayakan kondisi tubuh dan berakibat kematian. Seharusnya, lanjut dia, Verrys memiliki inisiatif untuk mengurus BPJS atau setidaknya memberi tahu penyakit yang diderita kepada teman-teman ataupun pejabat setempat, seperti ketua RT ataupun lurah.
Padahal, Basuki menargetkan tidak ada lagi pejabat lingkungan yang membiarkan warganya tergeletak sakit tidak berdaya di kediamannya. Para pejabat itu, lanjut Basuki, harus peka terhadap kondisi warganya.
"Saya menyesalkan kenapa enggak (Verrys) ke dokter atau ke rumah sakit, makanya saya selalu bilang jangan lupa nomor handphone saya, karena kan siapa tahu (DKI) bisa membantu. Saya mana tahu kesusahan kamu, tetapi kalau punya nomor saya, kan kalau kamu SMS tetap terbaca sama saya," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Lebih lanjut, ia telah menginstruksikan sang adik, Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama, untuk memberi santunan kepada keluarga Verrys. Kata Basuki, di Belitung Timur, Verrys merupakan anak yatim dan tinggal bersama ibu serta adik-adiknya.
Sebelumnya Kapolsek Senen Komisaris Kasmono menjelaskan, menurut kesaksian teman Verrys, Zulfani Fasa, pemuda asal Belitung Timur tersebut awalnya mengeluh sakit kepala sejak dua hari yang lalu. Namun, ketika ditawari untuk dibawa ke rumah sakit, ia menolak.
"Sekitar pukul 08.00 hari ini korban muntah-muntah. Karena tetap tidak mau dibawa ke rumah sakit, korban pun ditinggalkan saksi untuk pergi kuliah," kata Kasmono. Kemudian, sekitar pukul 14.30, Zulfani kembali ke kamar kos dan mendapati Verrys yang sudah tidak bernyawa dalam posisi telentang.
Zulfani yang juga asal Belitung itu pun melapor kepada pihak kepolisian di Polsek Senen. Jenazah Verrys kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi. Verrys telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Taman Abadi, Cempaka, Desa Gantong, Belitung Timur, Selasa ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.