Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cari Orang yang Perintahkan Preman Bayaran

Kompas.com - 13/01/2015, 19:20 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih mencari orang yang menggunakan jasa 23 preman bayaran untuk mengosongkan paksa sebuah rumah kosan di Cempaka Putih, Kemayoran, Jakarta Pusat. Pasalnya, preman-preman tersebut tidak membawa surat penugasan pengosongan.

"Mereka ini harus ada bukti, entah surat penugasan pengosongan atau surat bukti dari pengadilan, tapi itu tidak bisa ditunjukkan karena suratnya memang gak ada. Ini kan namanya enggak sah," ujar Kepala Unit 1 Krimum Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Ari Susanto, di Mapolres Jakarta Pusat, Selasa (13/1/2015).

Ari mengatakan polisi belum berhasil meringkus semua preman. Beberapa preman melarikan diri saat polisi menyergap rumah kos tempat mereka. Polisi pun masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari orang yang memerintahkan para preman memaksa pengosongan rumah di Cempaka Putih itu.

Pada penangkapan tersebut, polisi menyita dua mobil pikap milik preman yang akan digunakan untuk mengangkut isi rumah. Mereka dikenai Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, Pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan dan Pasal 460 tentang pengrusakan barang.

Sementara itu, si pemilik rumah, Rochmansyah, menduga preman tersebut dibayar oleh "pemilik baru" rumahnya, yang membeli dari lelang bank tanpa sepengetahuannya. [Baca: 23 Preman Bayaran Eksekusi Rumah, Warga Lapor Polisi]

Rochmansyah mengaku dia memiliki utang sebesar Rp 700 juta di salah satu bank swasta di Jakarta Pusat. Uang tersebut dipinjamnya pada tahun 2012 untuk modal usaha membangun kos-kosan serta warnet. Utang itu berjangka waktu selama 15 tahun.

Rochmansyah juga mengaku telah membayarnya secara rutin. Namun sudah 6 bulan ini dia menunggak. "Tapi tidak surat pemberitahuan dari bank kalau rumah mau dilelang dan saya juga enggak pernah jual," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com