Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembunuhan Petugas Commuter Line Jakarta Kota Ditangkap

Kompas.com - 15/01/2015, 20:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Metro Taman Sari meringkus pelaku pembunuhan Junianto (33) petugas loket kereta commuter line di Stasiun Jakarta Kota. Pelaku berinisial AA (23) itu dibekuk pada Selasa (13/1/2015).

Kapolsek Metro Taman Sari Ajun Komisaris Besar Afrisal, mengatakan penangkapan itu berawal dari penemuan sepeda motor yang dijual pelaku di Bandung, Jawa Barat. Dari penyidikan, kata dia, jajarannya mengantongi identitas tersangka. Setelah itu, tim buser langsung melacak keberadaan AA. [Baca: Petugas Commuter Line Diduga Jadi Korban Pembunuhan]

"Sebelum bersembunyi di Kuta, Bali, bersama pacarnya, pelaku sempat kabur ke Bandung untuk menjual motor korban seharga Rp1,5 juta," kata Afrisal, Kamis (15/1/2015).

Adapun, kata dia, motif AA menghabisi nyawa Junianto karena kesal dengan janji palsu peminjaman uang sebesar Rp 300 ribu. Menurut Afrisal, pelaku merasa sakit hati, hingga pada Desember 2014, tepatnya Sabtu (21/12/2014), AA dalam kondisi terjepit membutuhkan uang untuk biaya aborsi bayi yang dikandung kekasihnya.

"Pelaku ini kesal, padahal sudah menuruti korban. Tetapi tidak juga dipinjamkan uang," ujarnya.

Pemuda asal Cikasungka, Solear, Tangerang itu dijerat Pasal 338 tentang Pembunuhan, dan 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Sampai saat ini, polisi masih menyelidiki lebih lanjut kasus pembunuhan petugas loket commuter line ini.

Junianto ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Lada Dalam, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (21/12/2014). Di tubuh korban ditemukan banyak luka. Di lehernya terdapat luka memar akibat jeratan, dan luka gores. (Glery Lazuardi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com