Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Harus Konsisten Tindak Penerobos "Busway"

Kompas.com - 16/01/2015, 10:46 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski telah memasuki tahun ke-11, bagian dari pelayanan bus transjakarta untuk masyarakat Ibu Kota, jalur transjakarta (busway) masih saja kerap dimasuki oleh pengendara kendaraan lainnya, baik roda dua maupun roda empat.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai, untuk menghilangkan kebiasaan tersebut, perlu ada tindakan tegas dari pihak kepolisian. "Polisi harus konsisten menegakkan hukum bagi penerobos jalur transjakarta. Jangan sekali tempo menindak, tempo lainnya membiarkan," ujar Tulus saat dihubungi, Jumat (16/1/2015).

Bila tidak konsisten, kata dia, polisi tidak akan pernah memberikan efek jera terhadap pengendara. Yang ada, pengendara akan mengulanginya lagi.

Menurut dia, tindakan polisi yang "menjebak" pengendara di ujung jalan juga tidak akan memberikan efek jera. Sebaliknya, tindakan itu justru memicu aksi kucing-kucingan antara pengendara dan petugas.

Tulus mengatakan, jalur transjakartamerupakan jalur khusus untuk bus transjakarta, bukan untuk kendaraan lainnya, sehingga aksi pengendara untuk menerobos ke jalur tersebut sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas yang fatal.

"Masyarakat harusnya tidak menggunakan jalur transjakarta dalam keadaan apa pun," tandas Tulus.

Selain dapat membahayakan pengendara itu sendiri, menerobos busway akan mengganggu perjalanan bus transjakarta. Akibatnya, waktu tempuh perjalanan bus pun semakin panjang dan tidak dapat mencapai target waktu yang sudah ditentukan.

Hal itu akan mengurangi kualitas pelayanan dari bus transjakarta serta kenyamanan dari pengguna. "Karena itu, kita butuh upaya polisi untuk mengatur supaya kendaraan lain tidak masuk ke sana. Masyarakat harus menghormati itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com