Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengurai Bukit Sampah, Membersihkan Hulu Sungai

Kompas.com - 19/01/2015, 14:40 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - ”Ulah Miceun Runtah di Walungan!!!”

Kalimat bahasa Sunda yang berarti ”jangan buang sampah di sungai” itu tertulis pada spanduk yang dibentangkan di antara dua pohon di kaki bukit sampah di Rawa Dulang, Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Minggu (18/1/2015).

Spanduk juga bertuliskan ”Berhenti Nyampah di Puncak”. Kalimat itu sederhana: bernada tegas melarang, memerintah, tetapi juga bernada mengajak, merayu, meminta, bahkan memohon.

Di bukit sampah dekat aliran Sungai Cisampay di Rawa Dulang itu, 68 pegiat Konsorsium Penyelamat Puncak siap bekerja. Tekad mereka satu, membongkar tumpukan sampah itu dan memasukkan benda-benda buangan itu ke karung plastik ukuran 50 kilogram.

Anggota konsorsium berasal dari berbagai kalangan: pelajar, pengajar, pengusaha, dari anak remaja sampai dewasa. Mereka datang dari pelbagai macam komunitas atau lembaga. Namun, yang mempersatukan mereka adalah kepedulian untuk membersihkan Puncak, kawasan hulu Kali Ciliwung, dari sampah.

Tangan-tangan mereka terampil mencerabut dan membongkar lapisan sampah dalam cuaca hujan, berkabut, dan berhawa dingin. Mereka mengabaikan rasa sakit karena lecet di tangan saat mencerabut sampah. Gemetar kaki karena terendam air Cisampay yang dingin juga tak membuat nyali mereka ciut untuk memunguti sampah di sela bebatuan dan semak pinggir kali.

Saat mereka memunguti sampah, seorang warga terlihat berdiri di tubir jurang sambil menenteng kantong plastik penuh sampah. Melihat para pegiat di bawah aktif membongkar dan mengangkuti lapisan sampah, warga itu menyurutkan niatnya membuang sampah.

Dari 200 karung yang disiapkan, hampir 100 di antaranya terisi penuh dalam kegiatan yang berlangsung pukul 09.30-11.30 itu. Karung-karung itu kemudian dibawa dan ditumpuk di tepi jalan, menunggu diangkut truk milik Pemerintah Kabupaten Bogor.

Bukit sampah Rawa Dulang yang diperkirakan setinggi 20 meter itu sudah dua kali dikeruk sampahnya. Namun, sampah belum habis juga. Pegiat berjanji datang lagi sebulan mendatang untuk menyelesaikan pekerjaan membersihkan kawasan itu dari sampah.

Lokasi ketiga

Koordinator Konsorsium Penyelamat Puncak Ernan Rustiandi mengatakan, bukit sampah itu merupakan lokasi ketiga yang didatangi pegiat untuk acara mulung sampah. Di dua lokasi sebelumnya, bukit sampah lebih kecil dan lapisan sampah tidak terlalu tebal sehingga bisa dibereskan dalam satu kegiatan.

Ernan, yang juga Dekan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, mengatakan, Cisampay adalah salah satu anak Sungai Ciliwung yang berada di hulu. Sampah di hulu otomatis mengancam hilir Ciliwung, terutama di Jakarta.

Hulu Ciliwung mencakup kawasan dua desa, yakni Tugu Utara dan Tugu Selatan, Cisarua. Di dua desa itu, konsorsium mendata setidaknya terdapat 43 bukit sampah. Namun, mereka yakin jumlah sesungguhnya lebih dari itu. Di beberapa lokasi, mereka melihat hamparan rumput yang ternyata bagian bawahnya adalah lapisan sampah.

Koordinator Komunitas Peduli Ciliwung Puncak Tedja Kusumah memperkirakan, sampah yang menumpuk di kawasan hulu bisa mencapai 20 ton. Sampah menumpuk bertahun-tahun karena daerah wisata ini jarang disambangi truk sampah pemerintah. (Ambrosius Harto)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com