Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Pertamanan DKI: Kalau Memungkinkan, Saya Ingin Ada "Kartu Sehat Pohon"

Kompas.com - 22/01/2015, 18:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar berencana bertemu dengan pihak Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk membicarakan soal pohon tumbang.

Nandar ingin mengetahui penyebab pohon tumbang sehingga pencegahan bisa dilakukan secara dini. "Saya mau ketemu Profesor Dodi dari IPB, mudah-mudahan ada kerja sama. Kalau memungkinkan sih, saya juga mau ada 'kartu sehat pohon'. He-he-he," kata Nandar di Balai Kota, Kamis (22/1/2015).

"Kartu sehat pohon" yang dimaksud Nandar merupakan guyon yang menyamakan pohon dengan manusia, yakni masyarakat pemakai Kartu Jakarta Sehat (KJS). Menurut Nandar, "kartu sehat pohon" lebih pada perumpamaan untuk alat yang memiliki teknologi mendeteksi pohon-pohon rawan tumbang.

"Sekarang kita juga sudah melakukan kerja sama dengan LIPI. Mudah-mudahan nanti bisa men-detect pohon tumbang," ucap Nandar. [Baca: Polisi Dalami Kasus Pohon Tumbang di Kebun Raya Bogor]

Selain LIPI, Nandar juga menuturkan bahwa perguruan tinggi bisa ikut terlibat sebagai ahli atau kalangan profesional yang melakukan penelitian untuk mendeteksi potensi pohon tumbang sehingga langkah yang harus dilakukan kemudian pun bisa diketahui.

Seharusnya, kata dia, ada pembatasan sehingga pohon tidak terlampau tua. Meski demikian, jenis pohon juga harus dilihat karena, untuk beberapa macam pohon, akarnya menjadi tidak kuat seiring pertambahan usia.

"Zaman dulu, pohon yang banyak ditanam adalah yang mudah tumbuh, seperti angsana dan akasia. Namun, akarnya tidak kuat sehingga mudah tumbang. Sekarang sudah tidak ditanam lagi," ucap dia.

Pohon-pohon yang sudah telanjur ditanam dan sudah tua, kata Nandar, akan tetap dipelihara sampai batas usia dari pohon tersebut. Penebangan pohon secara rutin juga akan terus dilakukan, terlebih lagi pada musim hujan seperti sekarang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com