Lokalisasi Kali Jodo terletak di pinggir Kanal Banjir Barat. Rumah-rumah semi permanen berjejeran di sepanjang kanal yang dibangun pemerintahan Belanda. Rumah tersebut biasa digunakan para lelaki hidung belang untuk berkencan. Ada yang berfungsi sebagai diskotek dan minuman keras.
Mursidin mengakui lokalisasi dan penutupan prostitusi Kali Jodo bukanlah hal yang mudah Karena warga Kali Jodo terkenal tak kenal takut, bahkan pada polisi sekalipun. Pada 2014 lalu saja seorang warga berani menodongkan pistol ke Kapolsek. [Baca: Pemuda Bawa Miras hingga Pasangan "Kumpul Kebo" Terjaring Razia di Tambora]
Meski begitu, mantan Camat Kebon Jeruk itu tetap berusaha menertibkan Kali jodo dan siap menghadapi preman-preman Kali Jodo. "Walaupun tempat itu banyak preman dan yang mem-backup saya tidak takut. Ini kan demi kepentingan warga dan wilayah," ujar Mursidin, Senin (26/1/2015).
Keberanian Mursidin didasari karena keresahannya melihat moral anak-anak yang tinggal di sekitar tempat hiburan malam itu. Sebab, lanjut Mursidin, setiap hari anak-anak di lingkungan prostitusi melihat ‘kegiatan’ yang tidak mendidik.
"Kasihan kan anak-anak yang masih kecil melihat kayak begitu setiap hari. Itu merusak," ucap Mursidin. Ia optimistis lokalisasi Kali Jodo akan selesai akhir tahun 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.