Seperti diketahui, tanggul Kali Sunter dijebol dengan sengaja agar alat berat bisa masuk. "Kalau saya melihat, itu merupakan kecerobohan dari pihak rekanan. Dia mau ngeruk agar kali tidak dangkal, tapi harusnya dia jangan masuk dari situ dong, jangan jebol tanggulnya," ujar Rustam, kepada Kompas.com, Selasa (27/1/2015).
Menurut Rustam, karena kelalaian pelaksana proyek normalisasi yang menjebol tanggul akhirnya ketika permukaan air meninggi karena hujan, mengakibatkan banjir. "Akhirnya air kan keluar ke jalan dan merendam permukiman. Makanya saat itu saya bingung, kok pompa semua berfungsi, tapi kok banjir," ujar Rustam.
Dia hanya melihat bahwa kasus ini diakibatkan kelalaian pihak rekanan, bukan masalah sabotase. "Saya langsung ke lokasi hari Jumat itu, akhirnya saya ngomel dan saya peringatkan ini harus ditutup. Dan akhirnya mulai ditutup itu hari Minggu. Sekarang sudah selesai ditambal," ujar Rustam.
Rustam mengatakan pihaknya tidak memberi izin siapapun untuk menjebol tanggul. Seperti diketahui proyek normalisasi itu merupakan proyek dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mensinyalir adanya sabotase dari kejadian ini. Ia merujuk kasus jebolnya tanggul Latuharhary di Jakarta Pusat. Basuki sampai naik pitam dengan kejadian ini. Bahkan pria yang akrab disapa Ahok itu berencana mau membawa kasus tersebut ke kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.