Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekskavator Mogok gara-gara Dipaksa Jalan di Aspal

Kompas.com - 27/01/2015, 15:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah ekskavator milik Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta mogok di Jalan Lodan Raya, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (27/1/2015). Alat berat itu mogok diduga akibat dipaksa melintasi jalan beraspal, padahal ekskavator itu jenis amfibi.

Alat berat yang mogok di tengah jalan ini merupakan milik UPT Peralatan dan Perbekalan (Alkal) Dinas PU Tata Air DKI Jakarta. Ekskavator amfibi itu akan digunakan di proyek normalisasi di Kali Ancol.

Menurut operator ekskavator, Akhman, dia tidak menduga ekskavator itu tidak kuat melintasi jalan. Alat berat itu hendak dipindahkan dari jembatan sekitar Pintu Masuk Ancol Carnaval ke rumah Pompa Ancol.

"Karena jaraknya cuma 100 meter pindahnya saya pikir kuat. Tapi ternyata mati di tengah perjalanan," ujar Akhman, kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa siang.

Akhman mengatakan, idealnya alat berat itu diangkut menggunakan truk kontainer besar. Namun, dengan alasan waktu ia diminta memindahkannya dengan berjalan biasa. Sebab, jika dengan menggunakan truk, akan memakan waktu berjam-jam.

"Buat mindahin memakai dolly bisa 3 jam. Belum lagi nanti saat diturunkan juga butuh waktu yang sama, jadi ribet dan tidak praktis," ujar dia.

Menurut Mugiyono, kerusakan alat berat itu terjadi lantaran selang oli pada hidrolik bocor sehingga menyebabkan kendaraan tersebut mati. Dia juga mengakui alat berat amfibi bukan untuk dioperasikan di jalan aspal. Jika beroperasi di jalan pun, setiap 50 meter mesti diistirahatkan.

"Alat ini didesain untuk melintas di air, makanya waktu lewat di jalan tekanan klep-nya lebih kencang dari batas kemampuan klep-nya, jadinya mati," ujar Mugiyono.

Pantauan Kompas.com, petugas kepolisian baru tiba pukul 14.00. Kemacetan pun sudah parah merambat hingga satu kilometer. Rencananya, setelah diperbaiki alat ini akan dievakuasi dari lokasi tersebut agar tidak menutupi badan jalan kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senyum Semringah Warga Bogor Dapat Kaus dari Presiden Jokowi

Senyum Semringah Warga Bogor Dapat Kaus dari Presiden Jokowi

Megapolitan
Dua Korban Pencabulan di Depok Mengaku Pernah Diancam dan Dapat Kekerasan Fisik dari Pelaku

Dua Korban Pencabulan di Depok Mengaku Pernah Diancam dan Dapat Kekerasan Fisik dari Pelaku

Megapolitan
Padati Jalan Manunggal Jaya Bogor, Warga Antusias Ingin Lihat Jokowi

Padati Jalan Manunggal Jaya Bogor, Warga Antusias Ingin Lihat Jokowi

Megapolitan
Handler: Anjing K9 Tidak Bisa Disamakan dengan Peliharaan di Rumah

Handler: Anjing K9 Tidak Bisa Disamakan dengan Peliharaan di Rumah

Megapolitan
Pengamen Mabuk Aibon Pukul Warga di Jaksel, Polisi: Pakai Papan, Tidak Ada Pembacokan

Pengamen Mabuk Aibon Pukul Warga di Jaksel, Polisi: Pakai Papan, Tidak Ada Pembacokan

Megapolitan
Eksploitasi dan Dugaan Cengkeraman Dunia Pornografi yang Mengubur Masa Depan Anak...

Eksploitasi dan Dugaan Cengkeraman Dunia Pornografi yang Mengubur Masa Depan Anak...

Megapolitan
Bukan Disekap, Heri dan Keluarganya Dua Hari Tak Pulang karena Mediasi Kasus Penggelapan Uang Perusahaan

Bukan Disekap, Heri dan Keluarganya Dua Hari Tak Pulang karena Mediasi Kasus Penggelapan Uang Perusahaan

Megapolitan
Pengamen Mabuk Aibon di Jaksel Lukai Seorang Ibu Pakai Papan

Pengamen Mabuk Aibon di Jaksel Lukai Seorang Ibu Pakai Papan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 11 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 11 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 11 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 11 Juni 2024

Megapolitan
Satu Keluarga Diduga Disekap di Penjaringan, Polisi: Itu Tidak Benar

Satu Keluarga Diduga Disekap di Penjaringan, Polisi: Itu Tidak Benar

Megapolitan
Pelaku Pencabulan 2 Remaja di Kemayoran Warisi Jabatan RT dari Bapaknya

Pelaku Pencabulan 2 Remaja di Kemayoran Warisi Jabatan RT dari Bapaknya

Megapolitan
Sumpah Rizieq Shihab untuk Perangi Mereka yang Terlibat Pembantaian Km 50

Sumpah Rizieq Shihab untuk Perangi Mereka yang Terlibat Pembantaian Km 50

Megapolitan
Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera Minta Kasus Diusut sampai Tuntas

Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera Minta Kasus Diusut sampai Tuntas

Megapolitan
Keseharian Ketua RT di Kemayoran yang Cabuli 2 Remaja, Tak Bekerja dan Hanya Keliling Wilayah

Keseharian Ketua RT di Kemayoran yang Cabuli 2 Remaja, Tak Bekerja dan Hanya Keliling Wilayah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com