Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan tim khusus akan bekerja dinamis dan taktis untuk menghadapi perampok motor.
Sebab, perampok yang dihadapi tidak segan-segan melukai bahkan mengambil nyawa korbannya. Selain itu, perampok motor biasanya terdiri lebih dari empat orang.
"Tim kami bisa saja menyamar, berpura-pura menjadi korban atau target begal, sehingga pelaku bisa langsung tertangkap tangan dan mendapat tindakan tegas dan keras," kata Martinus, Selasa (27/1/2015).
Martinus menuturkan, tim dibuat untuk masing-masing Polres yang terdiri dari 10-12 personel. Tim disiapkan khusus untuk melakukan penindakan-penindakan terhadap pelaku begal.
Sementara, dari Polda Metro Jaya, kata dia, tim khusus juga dibentuk dari dua satuannya yaitu Subdit Jatanras dan Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum. Namun ia menegaskan, tim akan bekerja secara dinamis dengan melihat situasi di lapangan.
Menurut Martinus, patroli malam yang rutin dilakukan anggota kepolisian kurang efektif dalam menghadapi begal. Ini karena, pelaku begal umumnya telah memantau situasi lokasi aksinya.
"Mereka sudah melakukan patroli lebih dulu untuk mencari celah-celah dalam melakukan aksinya," ucap mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini.
Karena itu, untuk menghadapi komplotan begal, polisi harus bertindak aktif untuk memburu mereka. "Paling tidak dengan memburu begal, kami sudah dapat melakukan tindakan-tindakan pencegahan," kata Martinus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.