"Kebanyakan di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Di wilayah tersebut memang sudah dikenal seperti itu," kata Joko di Balai Kota, Rabu (28/1/2015). Dari dua wilayah itu, Joko enggan menyebutkan lebih lanjut soal tempat yang lebih spesifik dari keberadaan pedagang makanan tak sehat.
Dia hanya menyebutkan kalau pedagang-pedagang tersebut sebagian besar berjualan di dekat sekolah dasar (SD) dan merupakan pedagang gerobak, bukan pedagang di dalam kantin sekolah.
Menurut Joko, di Jakarta Utara dan Timur, banyak SD yang berada di permukiman padat. Pedagang yang menjajakan produknya pun sering tidak memikirkan kandungan di dalam makanan. [Baca: Jajanan SD Berbahaya, Pemprov DKI Akan Edarkan Surat Peringatan]
Adapun bumbu yang biasanya dipakai adalah yang bisa dikonsumsi masyarakat secara umum, seperti gula, garam, MSG, minyak, dan sebagainya. "Biasanya yang berbahaya itu ada di minuman plastik, mi kering, gorengan," ucap Joko.
Terhadap pedagang nakal, Joko menegaskan akan memberikan peringatan bagi yang ketahuan menjual makanan tak layak konsumsi. Peringatan tersebut masih bersifat imbauan dan diberikan maksimal tiga kali. Tetapi kalau masih melakukan kesalahan yang sama, barang dagangannya akan disita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.