Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Ahok Wajibkan Semua PKL Bayar Retribusi "Autodebet"

Kompas.com - 29/01/2015, 21:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menargetkan semua pedagang kaki lima (PKL) di seluruh wilayah di Ibu Kota sudah menggunakan retribusi autodebet tahun ini. Sehingga pada tahun 2016 mendatang, DKI sudah bisa menerapkan kegiatan jual beli dengan sistem transaksi non tunai. 

"Pokoknya tahun ini seluruh PKL di Jakarta lima wilayah harus sudah menggunakan sistem autodebet dalam membayar retribusi," kata Basuki, dalam acara peluncuran retribusi autodebet di lokasi binaan PKL ikan dan burung hias, di Jalan Gunung Sahari 7A, Jakarta, Kamis (29/1/2015). 

Sementara itu, Direktur Operasional Bank DKI Martono Soeprapto meyakini program retribusi pedagang melalui autodebet ini memberikan manfaat kepada Pemprov DKI dan pedagang.

Menurut dia, transaksi non tunai ini mengurangi kebocoran retribusi, adanya pungutan liar, serta peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi. Semua PKL harus memiliki rekening tabungan di Bank DKI. Jika tidak, maka para pedagang tidak boleh menempati kios.

Nantinya, tiap tanggal 15 setiap bulannya, tabungan pedagang akan di-autodebet-kan untuk membayar retribusi.

"Kalau tanggal 15 enggak ada saldonya, kami autodebet-kan lagi tanggal 20 atau 25. Kalau hingga akhir bulan masih enggak ada dananya, ya berarti dia nunggak. Dengan begini kita tahu siapa pedagang yang tertib atau tidak," ujar Martono.

Ia berharap pembayaran retribusi secara non tunai ini tidak hanya pedagang di Gunung Sahari saja, tetapi juga semua pedagang di Jakarta.

"Memang awalnya ribet bayarnya. Tetapi setelah biasa, pedagang malah menganggapnya jadi mudah, enggak perlu ke bank," kata Martono.

Salah satu contoh PKL yang telah membayar retribusi secara non tunai adalah 83 PKL ikan hias di Jalan Gunung Sahari 7A, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com