"Pokoknya tahun ini seluruh PKL di Jakarta lima wilayah harus sudah menggunakan sistem autodebet dalam membayar retribusi," kata Basuki, dalam acara peluncuran retribusi autodebet di lokasi binaan PKL ikan dan burung hias, di Jalan Gunung Sahari 7A, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Sementara itu, Direktur Operasional Bank DKI Martono Soeprapto meyakini program retribusi pedagang melalui autodebet ini memberikan manfaat kepada Pemprov DKI dan pedagang.
Menurut dia, transaksi non tunai ini mengurangi kebocoran retribusi, adanya pungutan liar, serta peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi. Semua PKL harus memiliki rekening tabungan di Bank DKI. Jika tidak, maka para pedagang tidak boleh menempati kios.
Nantinya, tiap tanggal 15 setiap bulannya, tabungan pedagang akan di-autodebet-kan untuk membayar retribusi.
"Kalau tanggal 15 enggak ada saldonya, kami autodebet-kan lagi tanggal 20 atau 25. Kalau hingga akhir bulan masih enggak ada dananya, ya berarti dia nunggak. Dengan begini kita tahu siapa pedagang yang tertib atau tidak," ujar Martono.
Ia berharap pembayaran retribusi secara non tunai ini tidak hanya pedagang di Gunung Sahari saja, tetapi juga semua pedagang di Jakarta.
"Memang awalnya ribet bayarnya. Tetapi setelah biasa, pedagang malah menganggapnya jadi mudah, enggak perlu ke bank," kata Martono.
Salah satu contoh PKL yang telah membayar retribusi secara non tunai adalah 83 PKL ikan hias di Jalan Gunung Sahari 7A, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.