Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran KJP 2015 Meningkat Rp 3 Triliun, Apa Alasannya?

Kompas.com - 30/01/2015, 14:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Alokasi dana anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI meningkat dari usulan Dinas Pendidikan DKI dalam kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara (KUAPPAS). Awalnya, Dinas Pendidikan DKI mengusulkan Rp 2,2 triliun.

Setelah disahkan oleh DPRD DKI, dana anggaran itu meningkat dari Rp 800 miliar menjadi Rp 3 triliun. Sementara itu, Dinas Pendidikan DKI mengalokasikan dana anggaran Rp 670,7 miliar bagi 573.089 peserta didik untuk dana anggaran KJP tahun 2014.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman membenarkan perihal peningkatan nilai KJP tersebut. "Ternyata benar, hasil input KJP tahun 2015 ini sebesar Rp 3 triliun," kata Arie, Jumat (30/1/2015). 

Tahun lalu, siswa SD mendapat Rp 180.000 per bulan, siswa SMP mendapat Rp 210.000, dan siswa SMA mendapat Rp 240.000. Sementara itu, tahun ini, alokasi anggaran KJP untuk tiap-tiap peserta didik juga meningkat.

Siswa SD mendapat Rp 210.000 per bulan, siswa SMP mendapat Rp 250.000, dan siswa SMA mendapat Rp 280.000. 

Pada Agustus atau Oktober nanti, lanjut Arie, biasanya ada perubahan APBD. Saat itu merupakan momen yang memungkinkan penambahan atau pengurangan anggaran.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta itu menyatakan tidak ikut serta dalam menyusun anggaran tersebut. Sebab, saat pembahasan anggaran, dia belum menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI.

KJP merupakan salah satu program unggulan Pemprov DKI dalam memberi jaminan pendidikan kepada peserta didik di Ibu Kota. Kartu ini merupakan kartu (sejenis kartu ATM bank) yang diterbitkan oleh Bank DKI. Dana yang ada khusus untuk peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi. Dana misalnya digunakan oleh peserta didik untuk membeli buku, alat tulis, dan ongkos ke sekolah.

KJP diprakarsai Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat sebagai Gubernur DKI. Program tersebut diluncurkan oleh Jokowi, yang kini menjadi Presiden RI, pada awal Desember 2012 di SMA Yappenda, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ASN Pemprov DKI Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran: Enggak Ada WFH

ASN Pemprov DKI Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Viral Video Bocah Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, KCI: Terdorong Penumpang Lain

Viral Video Bocah Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, KCI: Terdorong Penumpang Lain

Megapolitan
Enggan Pulang, Sejumlah Pengunjung Terpesona Pertunjukan Air Mancur di Ancol

Enggan Pulang, Sejumlah Pengunjung Terpesona Pertunjukan Air Mancur di Ancol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com