Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Ini Justru Rampok Duit Orang Kaya Buat Warga Miskin

Kompas.com - 31/01/2015, 17:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim rencananya untuk memperbolehkan kendaraan pribadi masuk jalur transjakarta adalah kebijakan pro rakyat kecil. Sebab, lanjut dia, pengendara kendaraan pribadi yang bisa masuk ke dalam jalur transjakarta itu juga harus membayar kompensasi tinggi.

Basuki menjelaskan, uang hasil pembayaran kendaraan yang menggunakan jalur bus transjakarta tersebut bisa dipergunakan untuk pengoperasian bus-bus transjakarta itu sendiri, termasuk bus tingkat.

"Ini justru namanya merampok orang kaya buat orang miskin, namanya mendistribusi keadilan sosial. Tapi kan (rencana) ini masih kajian, pasti banyak orang berdebat," kata Basuki, di Candi Bentar Putri Duyung Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (31/1/2015). 

Selain itu, ia juga menampik rencananya ini tidak akan lagi menarik warga menggunakan transportasi umum. Sebab, lanjut dia, hanya warga yang memiliki penghasilan tinggi yang mau membayar denda untuk melintas di jalur transjakarta. Sementara warga lainnya memilih untuk menggunakan bus tingkat gratis yang disediakan DKI.

Pria yang akrab disapa Ahok itu pun mengaku akan merealisasikan rencananya ini setelah bus yang dimiliki DKI cukup. Menurut Basuki, pertengahan tahun ini atau pada Juni 2015, DKI bakal mendapat sebanyak 20 bus transjakarta gandeng bermerek Scania sebanyak 20 unit dan sebanyak 100 unit selesai tahun ini. 

Rencananya, jalur transjakarta akan dibuat sebuah gate atau portal dan separatornya ditinggikan. Pengguna kendaraan pribadi pun, lanjut dia, akan membayar tinggi untuk melintas di jalur itu. Pembayaran denda ini pun sedang dalam kajian. Baik itu melalui alat on board unit (OBU) yang terpasang di mobil atau menggunakan uang elektronik.

"Kami ukurnya pakai duit, kalau denda Rp 1 juta masih penuh mobil, ya kami naikkan tarifnya Rp 2 juta sekali lewat, masih penuh lagi kami naikkan lagi Rp 3 juta. Ini uangnya juga untuk operasional transjakarta, lho. Aku enggak tahu ada orang kaya gila yang mau lewat jalur transjakarta Rp 10 juta tiap lewat enggak," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com