Sampah yang tersumbat itu menjadi penyebab banjir di dua kelurahan di Kecamatan Matraman. Pantauan Kompas.com, upaya pembersihan sampah di gorong-gorong tersebut melibatkan dua unit mobil pemadam kebakaran.
Dengan peralatan dari mobil damkar, petugas menyedot sampah dari dalam gorong-gorong. Petugas gabungan mengerahkan 70 personel untuk pembersihan ini. Selama ini, gorong-gorong tersebut mengaliri air dari Kali Baru menuju Kali Sentiong.
Kali Baru memiliki aliran air yang terpecah dua, satu melalui gorong-gorong tersebut, satu lainnya melalui saluran air di Pasar Pramuka. Namun, karena tersumbat, beban aliran air menjadi lebih banyak mengalir melalui saluran air di Pasar Pramuka.
Belakangan, hal ini mengakibatkan banjir di Kelurahan Kebon Manggis dan Kelurahan Palmariem di Kecamatan Matraman.
"Karena ini tersumbat, aliran itu semua lari ke Pasar Pramuka. Makanya, di sana beban kali-nya jadi enggak sanggup," kata Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur, Yazit Hustomi, di lokasi pembersihan, Senin (2/2/2015).
Selain sampah, lanjutnya, bentuk gorong-gorong yang zigzag menjadi penyebab aliran air menjadi tidak lancar. Dasar gorong-gorong pun, kata dia, mengalami pendangkalan sehingga perlu untuk dikeruk.
"Ini kan sudah bertahun-tahun, makanya kita mau coba bobol sampahnya dengan (bantuan) damkar," ujar Yazit.
Untuk menangani banjir karena hal ini, jajarannya menyediakan dua unit pompa air dari Dinas PU DKI untuk membantu melakukan penyedotan air. Dua unit pompa itu mampu menyedot air dengan kapasitas 200 liter per detik.
"Sekarang kita siagakan dua pompa untuk penanganan sementara. Pompa itu kita taruh di sana sampai cuaca kering baru kita angkat lagi," ujar Yazit.
Camat Matraman, Adi Nugroho, mengakui, tersumbatnya gorong-gorong penghubung ini menyebabkan banjir di dua kelurahan.
Di Kelurahan Kebon Manggis, banjir sempat merendam RW 02 dan RW 04. Sementara itu, di Kelurahan Palmeriam, banjir merendam RW 01, RW 02, dan RW 10.
"Jadi, kalau ada hujan atau tidak, kalau intensitas hujan di Bogor tinggi, itu tergenang. Kemarin hampir 30-40 cm, waktu saya ke Jalan Penegak maupun Penggala di sana," ujar Adi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.