Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Intensifkan Patroli

Kompas.com - 02/02/2015, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga anggota komplotan begal yang sering beroperasi di Kota Depok ditangkap, Minggu (1/2/2015). Mereka ditangkap saat hendak merampas sepeda motor warga di Sukmajaya. Mengantisipasi maraknya aksi begal, Polres Depok mengintensifkan patroli.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Depok Komisaris Agus Salim mengatakan, polisi masih menyelidiki jaringan komplotan para begal yang rata-rata masih berusia remaja itu.

”Mereka sedang mau merampas motor sepasang remaja di GDC (Grand Depok City, Sukmajaya). Namun, petugas kami yang sudah mengintai langsung menyergapnya. Mereka ini statusnya masih pelajar,” kata Agus saat dikonfirmasi, kemarin.

Tiga pelaku yang ditangkap ialah DF (18), IM (17), dan AI (18). Anggota komplotan itu berusaha kabur sehingga terjadi kejar-kejaran. Menurut Agus, jajaran Polres Depok mengintensifkan patroli setelah sejumlah kejadian pembegalan motor di kota itu.

”Sesuai instruksi Kapolda, kami intensifkan patroli. Sabtu malam, kita melakukan operasi gabungan di empat wilayah, yakni Sukmajaya, Beji, Cimanggis, dan Pancoran Mas,” ujar Agus.

Anggota yang tengah patroli di GDC kemudian mendapati tiga pengendara motor yang mencurigakan. Ketiga orang itu mendekati sepasang remaja yang tengah pacaran di atas motor Honda CBR.

”Mereka memaksa mengambil sepeda motor itu dengan senjata tajam. Akhirnya disergap oleh anggota,” ujar Agus. Dari hasil pengembangan, ternyata pada Sabtu (31/1/2015) dini hari, komplotan ini juga membegal seorang ibu bernama Kartumi di Jalan Raya Krukut, Limo.

Saat itu, Kartumi melintas mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba, ia dipepet pelaku pukul 04.30. Korban yang tak berdaya menghentikan kendaraannya, Yamaha Jupiter MX B 6003 ZGB.

Salah satu anggota komplotan langsung mendorong Kartumi hingga terjatuh dari sepeda motornya. Para penjahat itu lalu membawa kabur motor korban.

Para pembegal ini mengaku kepada polisi telah melakukan perampasan motor di empat tempat. Mereka pernah beraksi di Jalan Raya Margonda Beji, Jalan Raya Siak Depok Timur, Jalan Raya Krukut Limo, dan terakhir di Jalan Raya Boulevard, GDC, Sukmajaya.

Polisi mengamankan tiga sepeda motor dari komplotan ini, yakni Yamaha Xeon B 3611 ECD, Yamaha Mio B 6242 VIH, dan Honda CBR putih F 6933 JO milik salah satu korban. Polisi juga menyita pisau dan kapak dari ketiga tersangka.

Menurut Agus, aparat di lapangan mendukung instruksi Kepala Polda Metro Jaya untuk melakukan tindakan tegas terhadap para begal yang telah meneror warga. ”Mereka melakukan perbuatan keji. Untuk mengurangi kejahatan jalanan, tindakan tegas harus dilakukan,” ujarnya.

Penegasan Kepala Polda

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol Unggung Cahyono pekan lalu memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas para penjahat. Tindakan itu diperlukan karena aksi sadis begal di Jakarta dan kota-kota sekitarnya membahayakan warga dan petugas.

Unggung menegaskan agar anak buahnya tidak ragu menembak para penjahat yang membahayakan. ”Kalau membahayakan anggota, apalagi masyarakat, lumpuhkan,” ujarnya.

Meski demikian, penggunaan senjata api merupakan fase terakhir dari enam fase dalam tindakan kepolisian menurut Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian. Menurut Unggung, pemakaian senjata api dilakukan saat penjahat telah membahayakan petugas dan warga.

Sejumlah penjahat ditembak petugas dalam beberapa hari terakhir. Di Kabupaten Bekasi, aparat menembak dua pelaku perampokan. BW (35) tewas ditembak dan AF (24) ditembak kakinya. Sementara itu, di Kota Bekasi, tiga pelaku pencurian kendaraan bermotor juga tewas ditembak pada Selasa (27/1/2015) malam. Ketiga pelaku yang tewas itu adalah Dicky Chen (21), Rohim (29), dan Syamsudin (25).

Polsek Tamansari, Jakarta Barat, juga menangkap lima begal, yaitu IDR (23), AY (20), JH (20), MH (20), AN (20), Selasa. Dua pelaku ditembak kakinya karena melawan saat ditangkap.

Sementara itu, di Kota Tangerang, petugas Polsek Batu Ceper, Kota Tangerang, menangkap Ra (25), pemuda penganggur asal Pandeglang, Banten, Sabtu malam karena mencuri sepeda motor milik warga di Poris, Kota Tangerang. Polisi yang sedang berpatroli menangkapnya saat Ra menuntun sepeda motor hasil curian.

”Gerak-geriknya mencurigakan. Tersangka tidak naik di atas kendaraan, tetapi menuntun motor Mio yang ternyata hasil curian,” kata Kepala Polsek Batu Ceper Komisaris Doffie F Sanjaya. (PIN/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com