Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guntur Mengaku Tidak Ada Bunyi Sirine dari Bus Polisi yang Menabrak Motornya

Kompas.com - 03/02/2015, 07:04 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ahmad Guntur (53), ayah dari gadis yang meninggal dunia, Laila Fitriani Ahmad (15), mengaku tidak mendengar bunyi sirine dari bus polisi yang menabraknya dari belakang. Guntur yang membonceng Laila dengan sepeda motor diserempet oleh salah satu bus polisi di underpass Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/2/2015) siang.

"Enggak ada bunyi (sirine). Tahu-tahu sudah ada bus polisi kedua dari belakang ngebut. Saya terserempet pas dekat underpass," kata Guntur kepada Kompas.com, Senin malam.

Guntur menjelaskan, bus polisi tersebut merupakan iring-iringan yang berjumlah empat bus. Bus pertama yang paling depan, menurut dia, membunyikan sirine dan menyalip Guntur yang berada di sebelah kiri jalan. Setelah satu bus itu, awalnya Guntur tidak mengetahui ada bus-bus lain di belakang. Namun, tiba-tiba, bus kedua dengan kecepatan tinggi terlihat ingin menyusul bus pertama yang sudah tertinggal jauh dan menyerempet Guntur sehingga dia terjatuh bersama Laila.

Saat terjatuh, Guntur dan Laila sempat mendapat pertolongan dari personel polisi yang berada di belakang mereka, yaitu di bus ketiga. Laila yang terluka cukup parah di bagian kepala karena benturan keras sehingga helm dia terlepas langsung dibawa ke Puskesmas Kebayoran Baru.

Sementara itu, Guntur sendiri terluka di tangan sebelah kiri. Setelah diperiksa sekitar 10 menit, Laila dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Namun, setelah sampai di sana, Laila yang masih mengenakan seragam sekolah itu pun mengembuskan napas terakhirnya. (Baca: Remaja Putri yang Terserempet Iring-iringan Bus Polisi Meninggal)

Jenazah Laila telah disemayamkan di rumahnya, Jalan H Salim, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, semalam. Rencananya, Laila akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kamboja, Jakarta Selatan, pukul 11.00 WIB hari ini.

Baca juga: Ida Farida Mimpi Suaminya Meninggal, Ternyata Putrinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com