"Alhasil, air bersih yang dinikmati warga Jakarta sumber air bakunya berasal dari Waduk Jatiluhur dan air curah dari Tangerang," kata Meyritha Maryanie, Corporate Communications & Social Responsibility/CCSR Division Head Palyja, Rabu (4/2/2015).
Untuk itulah, lanjut Meyritha, pihaknya saat ini menggunakan teknologi biofiltrasi. Biofiltrasi adalah teknologi yang dikembangkan Palyja dengan didukung oleh prinsipal dan konsultan dari Pusat Penelitian International Suez Environeement (CIRSEE) dan bekerjasama dengan BPPT. Palyja menjadi operator air bersih pertama di Indonesia yang menggunakan Biofiltrasi dalam proses produksi air bersih.
"Dengan menggunakan biofiltrasi sebagai mikroorganisme alamiah ini, penggunaan bahan kimia seperti chlorine dapat diminimalkan. Teknologi biofiltrasi saat ini telah diterapkan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Taman Kota," ujarnya.
Meyritha menuturkan, pada 1997 sampai 2012 lalu, dikarenakan kondisi Sungai Cengkareng drain tak memenuhi standar air baku, IPA Taman Kota sempat ditutup. Hingga kemudian dibuka kembali dengan menerapkan teknologi biofiltrasi.
"Saat ini air bersih yang dihasilkan oleh IPA Taman Kota mencapai 150 lps," ujarnya.
Baca juga: Awas... Ini Tarif Denda Baru untuk Keterlambatan Pembayaran!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.