Padahal, seharusnya Inspektorat tidak boleh sengaja membiarkan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berada di jalan yang salah.
"Kan (memanfaatkan) gitu enggak boleh. Ada oknum LSM, aparat, yang main, Inspektorat harus bantu. Inspektorat masih ada yang pakai HP mahal itu pasti orang lama," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (4/2/2015).
Basuki menambahkan, Inspektorat harus berlaku selayaknya orang tua. Maksud dari ucapan tersebut yaitu Inspektorat sebagai badan yang berwenang harus bisa mengayomi pegawai-pegawai lain seperti anaknya sendiri dengan tidak membiarkan anaknya di jalan yang salah. "Jangan lah kayak dulu, sengaja dibiarkan di jalan yang salah terus diperes," ucap Ahok, sapaan Basuki.
Kepala Inspektorat DKI Jakarta Lasro Marbun sendiri menyatakan bahwa instansinya siap mengubah paradigma lama tersebut. Menurut Lasro, ke depannya para auditor di Inspektorat DKI harus melakukan pengawasan yang tujuannya mencegah penyelewengan.
"Kalau sekarang kan mereka-mereka ini jadi semacam pembina, pengendali, sahabat, dan teman. Jadi dia tidak boleh gembira kalau temannya tersangka," kata Lasro seusai acara pernyataan komitmen dan program kerja Inspektorat DKI tahun 2015 di Balai Kota.
Lasro mengatakan, para auditor di Inspektorat DKI tidak boleh lagi melakukan audit yang tujuannya mencari kesalahan, setelah sebelumnya membiarkan penyelewengan terjadi.
Para auditor, kata dia, harus menanggalkan prinsip "semakin banyak masalah semakin tebal kantong".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.