Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Kesehatan Tak Percaya DBD di Jakarta Alami Penurunan

Kompas.com - 04/02/2015, 16:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmedi tak percaya jumlah kejadian luar biasa demam berdarah dengue (KLB DBD) di wilayahnya menurun dibanding tahun lalu. Ia pun memerintahkan jajarannya melakukan pengecekan ke Puskesmas dan rumah sakit.

Kusmedi mengatakan, kasus DBD di Jakarta selama bulan Januari 2015 tercatat ada 265 kasus. Jumlah ini mengalami penurunan bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2014 yang mencapai 865 kasus, dan 695 kasus pada tahun sebelumnya.

"Angka DBD Januari kemarin lebih rendah dibandingkan bulan Januari tahun lalu. Tetapi saya masih curiga apakah angka ini betul atau ada yang lambat melaporkan. Makanya mulai kemarin saya sudah turunkan tim satgas ke RS dan Puskesmas untuk melakukan penelurusan data tadi," kata Kusmedi, di kantornya, Rabu (4/2/2015).

Menurut Agus, karena penurunan tersebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menyatakan status KLB DBD di wilayahnya. Kata dia, kondisi ini merupakan yang pertama kalinya sejak 1998.

"Status KLB DBD terakhir terjadi di Jakarta pada tahun 1998. Saya ingat waktu itu masih bertugas di RSUD Koja, sampai buka aula untuk menampung pasien DBD. Sejak itu, rasanya belum pernah DBD lagi," ucap Kusmedi. [Baca: Ahok Klaim Peredaran Penyakit DBD di Jakarta Menurun]

Meski belum begitu percaya jumlah kejadian DBD di Jakarta mengalami penurunan, Kusmedi menilai sistem pencegahan penyebarluasan DBD yang dilakukan di Jakarta sudah bagus.

Ia menjelaskan, saat ini setiap rumah sakit yang merawat pasien DBD akan langsung melakukan rekam medis yang langsung terkoneksi secara online ke Dinas Kesehatan.

Dinas Kesehatan kemudian akan melakukan verifikasi data berdasarkan by name by address sehingga bisa langsung dilihat oleh Puskesmas yang kemudian akan menurunkan timnya ke lapangan untuk melihat rumah pasien dengan melakukan penyelidikan epidomologi.

"Bila dari hasil penyelidikan ditemukan positif DBD, maka akan dilakukan tindakan pemberantasan sarang nyamuk disertai fogging (penyemprotan)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com