Kepala Sekolah SMAN 3 Retno Listyarti mengatakan, sekolah hanya memberikan skors terhadap enam siswa itu. Pertimbangannya, keenamnya sudah duduk di kelas XII dan akan menghadapi ujian.
“Skorsing ini juga hitungannya lama ya, karena sampai tamat sekolah, tetapi kami tetap memberikan hak mereka untuk mengikuti ujian,” kata Retno saat ditemui di kantornya, Kamis (5/2/2015).
Karena itu, siswa-siswa tersebut tetap mengikuti ujian praktik, ujian sekolah, dan ujian nasional. Bahkan, mereka sudah mulai menjalani ujian praktik yang dilaksanakan dalam minggu-minggu ini.
Keenam siswa tersebut juga dihukum untuk menjauhi lingkungan sekolah dalam radius 2 kilometer selama masa hukuman. Retno mengatakan, tujuan hukuman itu adalah untuk melindungi siswa dari gesekan-gesekan dengan warga yang berpotensi menimbulkan pelanggaran lainnya.
Meski begitu, ujian tetap dilakukan di sekolah. Retno menegaskan, keenam siswa dilarang berada di lingkungan sekolah bila sedang tidak mengikuti ujian.
Diketahui, enam siswa itu memukul seorang alumnus sekolah yang hendak melecehkan seorang siswa, Jumat (30/1/2015) lalu sekitar pukul 17.00. Akibat pemukulan itu, si alumnus mengalami retak tulang dan terluka di wajah.
Walaupun demikian, alumnus itu tidak menuntut keenam siswa, tetapi hanya meminta penggantian biaya pengobatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.