"Laporan hasil pra-cek fisik yang kami dapat, sirene dan rotator yang ada di bus tersebut berfungsi. Masalah dinyalakan atau tidaknya, saya belum tahu," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin, Kamis (5/2/2015).
Sutimin menambahkan, pengemudi bus polisi, Bripda Ricky Alexander, menerangkan bahwa saat kejadian, ia hanya menyalakan lampu hazard karena sirene bersifat opsional. [Baca: Ayah dari Remaja yang Diserempet Bus Polisi Akan Beri Keterangan]
"Berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP), pengakuan Ricky, ia menyalakan lampu hazard. Sementara itu, untuk sirene sifatnya opsional," ucap Sutimin.
Sejalan dengan pengakuan Ricky, Ahmad Guntur (53), ayah dari gadis yang meninggal dunia, Laila Fitriani Ahmad (15), mengaku tidak mendengar bunyi sirene dari bus polisi yang menabraknya dari belakang. [Baca: Maafkan Sopir Bus Polisi, Guntur Tetap Minta Keadilan]
Guntur yang memboncengkan Laila dengan sepeda motor diserempet salah satu bus polisi di underpass Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/2/2015) siang.
"Enggak ada bunyi (sirene). Tahu-tahu sudah ada bus polisi kedua dari belakang, ngebut. Saya terserempet pas dekat underpass," kata Guntur kepada Kompas.com, Senin malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.