Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Bocah Penderita Leukemia Itu Tawarkan Ginjal

Kompas.com - 06/02/2015, 18:31 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Gunadi (40) bersedia menjual ginjalnya demi mendapat uang pengobatan anaknya, Aditya Pria Ramadan (7), yang menderita kanker darah atau leukemia. Ginjalnya dihargai sebesar Rp 200 juta dan sudah sejak lama dia umumkan di akun Facebook-nya.

"Saya mau jual ginjal sudah lama, dari tujuh bulan lalu. Besok mau ketemu sama peminatnya. Akhirnya, baru ada yang hubungin," kata Gunadi kepada Kompas.com di kediamannya, Jumat (6/2/2015).

Gunadi menuturkan, Rp 200 juta adalah harga yang terpikir olehnya. Nominal itu nantinya akan dicocokkan dengan tawaran dari orang yang berminat membeli.

Menurut Gunadi, selain untuk biaya pengobatan anaknya, uang hasil penjualan ginjal itu juga akan didepositokan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Seperti diberitakan, Aditya atau Adit divonis menderita leukemia sejak Januari 2012. Menurut dokter yang merawatnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Adit harus menjalani perawatan selama lima tahun untuk mematikan sel kanker darah tersebut. [Baca: Kisah Bocah Aditya Pria Ramadan Tiga Tahun Berjuang Lawan Kanker Darah]

Adit terkena leukemia jenis acute myelogenous leukemia (AML), salah satu jenis yang paling berbahaya dari tiga jenis leukemia. Biasanya, kata Gunadi, anak yang terkena leukemia AML hanya bisa bertahan hidup maksimal enam bulan. Namun, Adit mampu bertahan dan melewati masa kritisnya sampai saat ini.

Perawatan yang dijalani Adit baru tiga tahun. Selama ini, untuk pengobatan putranya, Gunadi menggunakan uang tabungan, menjual sejumlah harta benda, hingga memperoleh bantuan dari keluarga. Kini tidak ada lagi yang tersisa, sementara pengobatan Adit masih dua tahun lagi.

"Jadi, kalau bisa, saya maunya cepat-cepat dijual saja ginjalnya. Saya juga sudah tanda tangan sama rumah sakit buat pakai kornea mata saya. Itu semua buat keluarga saya," tambah Gunadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com