Meyritha Maryanie, Corporate Communications & Social Responsibility/CCSR Division Head Palyja, Senin (9/2/2015), menjelaskan bahwa Kantor Hubungan Pelanggan (KHP) yang menjadi tempat bertemu para petugas Palyja dengan pelanggan juga telah direnovasi. Pihaknya juga telah membuat standarisasi pelayanannya.
"Beberapa banak, seperti Muamalat, BRI, Bank BNI dan Bank BJB sejak tahun lalu juga sudah bergabung dengan kami sebagai collection agents," ujar Meyritha.
Empat bank tersebut, lanjut dia, menambah jajaran agen Palyja, setelah sebelumnya terdapat Bank BCA, Bank BII, Bank BPR KS, Bank BRI Syariah, Bank BTN, Bank Bukopin, Citibank, Bank CIMB Niaga, Bank DKI, Bank HSBC, Bank Mandiri, Bank Mega, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata dan Bank ANZ. Payment Point Online Banking (PPOB) atau agen pembayaran yang ditunjuk oleh bank juga sudah bertambah.
"Agar lebih mudah dan tepat waktu bagi pelanggan dalam menerima kertas tagihan, kami juga sudah meluncurkan program e-Billing. Dengan cara ini pelanggan dapat menerima tagihan pembayaran melalui email setiap bulannya secara tepat waktu," katanya.
Meyritha mengatakan, pembacaan meter dilakukan untuk menentukan besarnya tagihan yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Prosedur yang dilakukan umumnya adalah petugas pembaca meter mendatangi rumah pelanggan.
"Tahun lalu kami sudah meluncurkan Online Meter Reading di tiga KHP sehingga petugas tak perlu lagi datang ke rumah pelanggan," kata Meyritha.
Sementara itu, bagi pelanggan yang meter airnya masih dibaca secara manual, pihaknya secara berkala akan melakukan pelatihan terhadap petugas baca meter. Selain itu, penggantian meter air juga sudah dilakukan.
"Supaya pelanggan membayar tagihan tidak lebih dari volume air yang mereka gunakan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.