Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Sementara Polisi Terkait Bus Polisi Tabrak Motor

Kompas.com - 12/02/2015, 12:23 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sepeda motor yang terjatuh di underpass Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/2/2015), diduga tersenggol bagian tengah dari bus polisi. Hasil tersebut merupakan analisis sementara dari Polda Metro Jaya.

"Dari hasil tes fisik, sepeda motor kemungkinan tersenggol bagian tengah dari badan bus, yaitu di antara pintu bus," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul saat dihubungi, Kamis (12/2/2015).

Ia menambahkan, angin di underpass diduga cukup kencang saat kecelakaan terjadi. Oleh karena itu, senggolan sedikit saja sudah dapat membuat sepeda motor terjatuh.

Namun, dia melanjutkan, penyebab olengnya sepeda motor yang dikendarai Guntur (53), warga Radio Dalam, itu perlu didalami lagi. "Apakah bus-nya yang oleng atau motornya yang oleng, masih diselidiki," kata Martinus.

Untuk itu, kepolisian masih terus menunggu keterangan dari Guntur. Hanya, hingga hari ini, Martinus mengatakan bahwa Guntur masih belum siap untuk diperiksa.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin mengatakan, pihaknya saat ini masih mengumpulkan keterangan-keterangan tambahan dari saksi.

"Sejauh ini, anggota yang berada di dalam bus satu, dua, tiga, dan empat sudah diperiksa," kata Sutimin.

Selain itu, kata dia, polisi juga mengumpulkan sejumlah saksi yang merupakan pengendara yang sedang melintas saat kecelakaan yang menewaskan seorang remaja itu terjadi. Menurut hasil keterangan saksi-saksi tersebut, sepeda motor terjatuh setelah disenggol bus kedua. Selanjutnya, bus ketiga dan keempat berhenti untuk membawa korban, yaitu Laila Ramdhani Ahmad (15), ke puskesmas dan RS Fatmawati. Namun, nyawa pelajar SMKN 15 itu tak tertolong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com